Kemampuan mengenali emosi orang lain adalah kemampuan untuk mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lain akan merasa senang karena dimengerti perasaannya. Balita bisa mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lain merasa senang dan dimengerti perasaannya. Kemampuan ini sering juga disebut sebagai kemampuan berempati. Orang yang memiliki empati cenderung disukai orang lain.
Contoh kemampuan anak mengenali emosi orang lain, antara lain:
• Melalui contoh dan tindakan. Misalnya, anak melihat temannya memukul hewan peliharaan. Lalu ia akan bercerita pada Mom kalau tadi ia melihat temannya memukul hewan, dan ia merasa kasihan melihat hewan peliharaan tersebut.
• Anak dengan sukarela meminjamkan mainan kepada temannya, karena ia senang bermain bersama dan akan merasa lebih nyaman jika bermain bersama teman.
• Anak akan dengan mudah menawarkan bantuan meskipun diluar kemampuannya. Misalnya ketika Mom sedang sakit, anak akan bertanya “Bunda sakit ya? Bunda mau aku bantu apa?” atau anak akan bertanya pada bibi yang membantu di rumah “bibi, aku bantuin nyapu boleh ya?”
• Ketika Mom membacakan buku cerita bergambar, misalnya tentang seorang anak yang sangat senang mendapat hadiah dari ayahnya, ia akan spontan berkata “Bunda, lihat Andi senang sekali mendapat hadiah sepeda dari ayahnya”. Atau jika di televisi atau gambar disurat kabar/majalah tentang anak-anak korban perang, anak akan mengatakan “kasihan ya Bunda”
• Untuk anak-anak yang lebih besar atau remaja biasanya mereka lebih terarah dalam menuangkan empatinya. Misalnya ikut dalam salah satu organisasi di sekolah atau luar sekolah yang berhubungan dengan masyarakat, misalnya pramuka atau remaja masjid. Jika ada salah satu teman yang kehilangan salah satu anggota keluarganya, mereka akan beramai-ramai berbela sungkawa.
Semoga anak-anak kita termasuk anak-anak yang mempunyai empati ya Mom.
