Setiap manusia adalah individu yang berbeda, unik dan spesial yang disertai bakat serta minat yang beragam. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (http://bahasa.cs.ui.ac.id) , Bakat adalah kemampuan yang sudah ada atau dibawa sejak lahir sedangkan Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan.
Mengenai hubungan erat antara bakat dan minat, apakah Mom masih ingat dengan Bradon? peserta Indonesia Mencari Bakat, sebuah lomba mencari bakat di sebuah stasiun TV swasta. Di usia 8 tahun, dengan tubuh mungil yang lincah, Brandon berhasil melakukan gerakan tari yang sulit dengan tempo lagu cepat disertai mimik muka yang ekspresif. Banyak orang terpukau oleh bakat Brandon yang terlihat oleh orang tuanya sejak usia 3 tahun. Sang ayah dan ibu mulai mengenalkan Brandon dengan berbagai jenis tarian, mulai dari goyang dangdut ala Inul, tari perut hingga tarian hip hop dan memutuskan untuk memasukkan Brandon kesekolah tari di usia 6 tahun. Agar kemampuan Brandon makin terasah, sang Ayah pun mulai mengajak Brandon untuk mengikuti berbagai ajang lomba.
Dari sepenggal cerita ini, terlihat bakat dan minat pada anak yang saling mendukung juga komitmen serta dukungan tinggi dari orang tua membuat semuanya jadi maksimal.
Namun bagaimanakah mengenali bakat anak mom? Berikut ada beberapa cara yang mom bisa lakukan.
- Anak yang berbakat pada suatu bidang, akan menguasai bidang tersebut lebih cepat. Misalnya, anak yang berbakat menyanyi mampu menghafal lirik serta notnya dengan cepat. Atau jika minatnya kearah linguistik, maka dia mampu menghafal sepenggal dialog sebuah film favoritnya atau lirik lagu dalam bahasa asing dengan cepat.
- Lakukan tes bakat saat anak berusia 7 tahun keatas. Ada 2 tes yang saat ini menjadi tren yaitu Tes Sidik jari dan Tes Bakat Skolastik.
- Lakukan pengamatan tingkah laku anak. Kegiatan yang paling sering dilakukan ketika bermain? Anak akan berbinar – binar matanya jika berbicara mengenai topik apa?
- Amati perkembangan anak dengan cermat dan lihat potensi bakat dalam keluarga besar mom dan suami. Bakat bagaikan “berlian” yang memerlukan kejernihan dalam proses melihat serta observasi.
- Berikan berbagai stimulus atau rangsangan dengan berani mencoba. Bisa dari mengikuti berbagai ekskul, les, permainan, kegiatan luar ruang.
- Beri perhatian kepada anak. Ciptakan suasana yang mendukung agar potensi anak berkembang secara maksimal.
- Komitmen serta konsisten. Diperlukan komitmen bersama antara anak dan orang tua dalam mengasah potensi anak . Karena sebuah kesuksesan tidak tercapai dalam semalam. Di perlukan sebuah ketekunan, disiplin, keuletan serta kerja sama tim yang baik. Coba saja lihat sosok Justin Bieber. Seorang penyanyi yang mencuat di usia belia. Pada setiap perjalanan konsernya, sang Ibu selalu mendampingi dia dan mengingatkan untuk menjaga kondisi ketika dia mulai drop atau malas latihan.
