Ingat film "Charlie and The Chocolate Factory" dimana Charlie mengundang 4 anak dimana salah satu anak terbiasa mendapat semua keinginannya hingga dia secara nekat memasuki area telarang yang berisi tupai pekerja dan para tupai tersebut marah dan membuang anak tadi kelubang pembuangan kenari? Kadang anak pun perlu diberi pelajaran bahwa dalam hidup tidak semua bisa dia dapatkan. Dan sebagai orangtua, tugasnya membantu dia mengatasi gejolak emosi amarahnya. Jangan terpancing emosi dan ikutan marah.
Kenapa sih anak suka marah-marah?
Dasarnya ada dua hal, yaitu:
1. Dia ingin memiliki atau melakukan sesuatu tapi dia belum mampu namun ingin, sehingga anak frustasI dengan ketidak mampuan itu dan marah
2. Rasa ingin dan maunya sudah semakin besar sehingga tidak suka diatur oleh orangtua. Karena dia tidak terima, maka anak marah.
Sifat pemarah jika tidak terkendali akan menjadi hal yang berbahaya. Sebaiknya Mom melakukan upaya untuk meredam amarah anak seperti yang dilansir dalam buku The Baby Book karangan William dan Martha Sears.
1. Cari penyebab kemarahan anak
Apa lapar, bosen, stress. Sehingga ketika Mom sudah tahu, Mom dapat menanggulangi hal tersebut sehingga anak tidak marah
2. Hadapi situasai dengan tenang
Mom tenang, emosi anak juga akan cepat mereda. Jika dia masih ingin berulah, berilah dia tempat yang aman untuk mengungkapkan emosinya. Ketika sudah mereda, peluklah anak. Jika Mom emosian, anak akan mencontoh karena menganggap marah itu baik. Memeluk dan merangkulnya erat seperti pelukan gaya beruang akan membuat anak merasa aman dan nyaman saat sedang marah
3. Ketahui siapa yang sedang marah
Bila Mom adalah orang yang mudah emosi, maka akan sangat mudah bagi anak untuk memancing kemarahan dan berakhir dengan lomba saling teriak tanpa ada penyelesaian. Maka usahakan agar kondisi tetap terkendali.