Pagi hari yang cerah berubah menjadi suram ketika si gadis 6 tahun mengamuk karena masih ngantuk dan tidak mau sekolah, lalu adiknya juga setelah mandi berlari keliling rumah karena tidak mau berpakaian. Arrgggh.... rasanya mau pecah kepala Mom. Apakah anak-anak senang sekali kompakan untuk membuat hari Mom menjadi kacau? Sebenarnya tidak. Namun dalam berperilaku anak dipengaruhi oleh sisi emosional pada otak kri dan sisi logis pada otak kanan yang seringkali otak kiri lebih dominan. Itu sebabnya Mom perlu memahami cara kerja otak anak dan menyeimbangkan kedua sisi otak anak.
Featured Story
Dalam buku The Whole-Brain Child: 12 Revolutionary Strategies to Nurture Your Child's Developing Mind, Survive Everyday Parenting Struggles, and Help Your Family Thrive, Dr. Dan Siegel ahli neuropsychiatrist bekerja sama dengan pakar parenting Dr. Tina Bryson, mencoba menceritakan bagaimana Mom dan Dad dapat membantu anak untuk menyeimbangkan fungsi kedua belah otak anak. Dari pada mom sering berargumentasi dengan anak atau sering naik pitam karena kelakuan anak-anak, lebih baik sedari dini Mom mengenali cara berpikir mereka lalu mengarahkan anak dalam berperilaku dan mengontrol emosi.
Dr. Dan siegel memberikan tips dan trik agar Mom dapat mengubah setiap ledakan atau argumen menjadi kesempatan untuk menyeimbangkan otak anak.
1. Selami cara berpikir anak
Gunakan logika berpikir otak kiri untuk memahami perasaan otak kanan. Ketika anak sedang emosi, cobalah berempati dengan menyelami perassan anak saat itu. Pegang tangannya, peluk dia, rangkul hingga dia tenang. Lalu setelah itu, baru Mom bisa bertanya apa yang terjadi
2. Bantu dia untuk bercerita
Mom bisa memberikan contoh cerita ketika Mom kecil juga pernah mengalami kekecewaan yang sama. Pancing anak agar bisa bercerita dengan lancar hingga dia lega
3. Tenangkan anak dengan berkata bahwa hal ini hanya sementara
Tegaskan bahwa rasa sakit hati, amarah, kecewa itu hanya berlangsung untuk sementara waktu. Jika anak kesal kepada Mom karena memarahinya padahal dia tidak merasa salah, maka segeralah meminta maaf
4. Hadapi emosi anak dengan kepala dingin dan hati yang tentram
Ketika anak ngamuk dan Mom menjadi "tahanan" nya dia, tetaplah hadapi dengan kepala dingin jangan terbawa emosi. Berikan dia waktu untuk meluapkan emosinya, dan ketika sudah melewati batas Mom bisa meninggalkan dia di tempat yang aman dan kembali menemuinya setelah dia tenang.
Ketika Mom tenang dan berpikir jernih, anak pun akan mencontoh sikap Mom.