Aktivitas rutin yang dilakukan oleh anak usia sekolah setiap harinya berawal dari bangun pagi dan mandi. Namun sering kali membangunkan anak di pagi hari menjadi ‘tantangan’ tersendiri bagi orangtua. Bagaimana cara yang paling tepat untuk dilakukan agar tidak terjadi kehebohan di pagi hari hanya karena si Kecil malas bangun pagi?
Featured Story
Memahami sistem sirkadian anak usia sekolah
Tidur diatur oleh sistem sirkadian dengan sistem keseimbangan tidur yang kesemuanya bersumber di otak. Sistem sirkadian dipengaruhi oleh siklus terang dan gelap dan ini sesuai dengan perputaran siang dan malam. Semakin besar anak, jam tidurnya pun bergeser menjadi lebih malam. Tidur malam, bangun kesiangan, siang mengantuk terus, inilah gangguan tidur khas anak sekolahan. Kebanyakan anak yang mengantuk di siang hari tidak cukup tidur, baik dari sisi kualitas ataupun kuantitasnya.
Kebutuhan Tidur
Usia | Lama tidur per hari |
3 - 5 bulan | 14 jam |
6 - 23 bulan | 13 jam |
2 - 3 tahun | 12 jam |
3 - 5 tahun | 11 jam |
5 - 13 jam | 10 jam |
14 - 18 tahun | 8,5 jam |
Menerapkan disiplin diri
Pada prinsipnya, bangun pagi memang masalah disiplin. Agar tidur anak berkualitas, berarti anak tidak boleh tidur terlalu malam. Ia juga perlu diberi pengertian bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi konsentrasinya dan berujung pada penurunan prestasinya di sekolah. Setiap orangtua memiliki cara tersendiri dalam menerapkan disiplin tersebut pada si Kecil.
Apa yang bisa dilakukan?
- Aturlah waktu tidur malam dan bangun pagi yang konsisten bagi anak. Cara ini paling baik untuk memperbaiki pola tidur-bangunnya.
- Hindari aktivitas berlebihan satu hingga dua jam sebelum waktu tidur.
- Siapkan lingkungan tidur yang sunyi dan temaram tanpa gangguan televisi, telepon, radio, atau komputer (internet atau games).
- Pastikan suhu kamar cukup dingin.
- Tidur yang baik adalah tidur yang cukup dan tidak berlebihan sesuai usianya.
- Pasang alarm pada jam bangun yang sudah disepakati bersama.