Ada beragam kepekaan sosial yang penting ditanamkam semenjak dini, yang pada intinya bertujuan mengembangkan sikap empati kepada orang lain. Diantaranya berbagi dengan orang lain, berani meminta maaf bila melakukan kesalahan, bersedia membantu orang yang membutuhkan dan kepekaan terhadap kemampuan fisik agar tidak melakukan tindakan yang menyakiti orang lain, misalnya, tidak mengejek kekurangan teman.
Featured Story
Dengan mengajarkan anak untuk peka sedari usia pra-sekolah, banyak manfaat yang akan diraih anak seperti:
a. Anak akan menyadari kehadiran orang lain, sehingga dapat mengingatkan kepada anak agar tidak egois, mau berbagi dengan temannya, saling tolong dan lain sebagainya
b. Anak dapat mempelajari aturan dalam bersosialisasi sehingga kelak akan lebih berani dalam memasuki lingkungan baru. Selain juga dapat membentuk rasa percaya dirinya.
Untuk menanamkan kepekaan sosial, orangtua tak bisa hanya sekadar melalui kegiatan membacakan dongeng atau berbicara dari hati ke hati dengan anak. Karena dari dongeng, hanya sekedar pengetahuan atau meningkatkan kemampuan kognitif anak. Sementara dari kognitif sampai kepada perilaku, membutuhkan waktu yang panjang. Misalnya, tidak mau berbagi adalah sikap yang tidak baik. Anak hanya mengetahui itu, tapi ia tidak tergerak untuk melakukannya saat bersosialisasi. Ia pun tidak memahami, bila tidak mau berbagi, bisa-bisa ada temannya yang tidak mau lagi bermain dengannya.
Cara yang paling tepat adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk bersosialisasi. Melalui sosialisasi dengan teman di lingkungan rumah, anak lebih kaya akan pengalaman. Hasilnya akan berbeda bila ia hanya bersosialisasi dengan anggota keluarga di lingkungan rumah saja, karena di masa kini anggota sebuah keluarga tidaklah terlalu banyak. Umumnya hanya 2 anak dengan orangtuanya, sehingga tak banyak tantangan atau pengalaman baru.
Cara lain yang dapat diterapkan adalah melalui kegiatan sehari-hari. Melibatkan anak dalam berbagai aktivitas sehari-hari di rumah. Kemudian, berikan penjelasan yang mudah dipahami dengan bahasa sederhana, mengapa ia diminta melakukan itu. Misal, untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, kita bisa memberi kepercayaan kepada anak untuk membersihkan sendiri kamarnya. Jika anak berhasil melakukan tugasnya dengan baik, berikan penghargaan. Sikap memberikan penghargaan ini akan menumbuhkan kepekaan menghargai sesama.
Tidak ada salahnya mendampingi anak saat bersosialisasi sehingga orangtua atau pendamping dapat langsung menyampaikan tentang nilai-nilai kepekaan yang diperoleh pada saat anak sedang bersosialisasi. Lagi pula, dengan mendampingi anak bersosialisasi, maka pendamping dapat memanfaatkan peristiwa atau kejadian saat itu sebagai referensi dalam menanamkan nilai-nilai kepekaan. Misalnya, Davi jatuh karena didorong temannya. Ia merasa kesakitan. Peristiwa itu dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberikan penjelasan bahwa dengan mendorong teman dapat menyebabkan temannya kesakitan.