Mom mungkin pernah melihat anak marah atau menangis karena tidak dituruti keinginannya. Namun ada juga yang sangat pendiam dan pemalu hingga bergantung dengan Ibunya. Beberapa perilaku ini menunjukkan kalau anak memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Nah, jangan sampai anak Mom mengalaminya. Selain mengarahkan anak sesuai dengan tipe kecerdasannya, yuk kembangkan juga kecerdasan emosionalnya.
Featured Story
Menurut psikolog Daniel Goelman, Ph.D., CEO Emotional Intelligence Services, anak yang memiliki kecerdasan emosional memilili 5 karakteristik, yaitu:
- Kemampuan mengenal emosi diri
- Kemampuan mengelola dan mengekspresikan emosi
- Kemampuan memotivasi diri
- Kemampuan berempati
- Kemampuan bersosialisasi.
Supaya kecerdasan emosional anak tumbuh dan berkembang, Mom bisa melakukan ini:
1. Luangkan waktu
Selalu menyediakan waktu sharing dengan anak. Tidak perlu membahas topik yang berat, cukup kisah kesehariannya. Di sini, Mom bisa mengerti emosi seperti apa yang sedang berperan pada anak. Bantu ia untuk mengenal berbagai jenis emosi, serta arahkan ia agar mampu melepaskan emosi negatif
2. Biasakan anak untuk membaca
Berikan aneka bacaan yang mengandung pesan moral. Melalui peristiwa sebab-akibat yang ia baca, anak bisa belajar untuk mengendalikan dan mengekpresikan emosinya
3. Hargai perilaku baik dan tegur perilaku buruk
Berikan pujian, jika perlu hadiahi anak dengan hal-hal favoritnya saat ia memilih mengalah untuk memberikan mainan kepada adiknya. Namun, tegur anak ketika marah sampai menyebutkan kata-kata kasar. Ini menumbukan motivasi dirinya untuk berusaha berlaku baik dan menjauhi yang buruk
4. Biarkan berbaur dengan sekitar
Beri anak waktu untuk bermain dengan teman-temannya sehingga ia punya kesempatan untuk mengerti perasaan, emosi, dan kebutuhan orang lain. Anak jadi belajar untuk tidak egois serta mampu berempati
5. Ikutkan kegiatan tambahan
Mengikuti kegiatan tambahan membuat anak bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang yang memiliki karakter berbeda. Jika anak berhasil mengelola emosi orang lain, maka keterampilan sosialnya meningkat sehingga ia menjadi anak yang mudah bergaul.