Mengajarkan puasa untuk pertama kalinya pada anak-anak sering jadi tantangan para orangtua. Apalagi menghadapi banyaknya pertanyaan yang diajukan sebagai bentuk kecerdasannya dalam menanggapi apa yang sedang dilakukannya. Jangan meremehkan pertanyaannya lho, Mom. Usahakan untuk memberikan solusi terbaik untuk hal-hal berikut ini.
Featured Story
- Kapan Waktu Berbuka atau Sudah Jam Berapa?
- Bolehkah Minum Saat Wudhu?
- Lemas Nih, Sudah Boleh Berbuka Puasa Sekarang?
- Nanti Makan Apa?
- Nggak Usah Sahur, Boleh?
Namanya juga anak-anak. Jika biasanya ia dapat makan sesuai dengan jadwal makan, kini anak harus mencoba menahan haus dan lapar. Saking tidak sabarnya, anak bisa menanyakan kapan waktu berbuka setiap jam.
Sabar ya Mom, jangan menanggapinya dengan emosi dan ajak ia untuk bersabar. Beri pengertian bahwa menghitung waktu tidak akan membuat jam berbuka puasa semakin cepat datang. Lebih baik alihkan fokusnya dari rasa lapar maupun haus, dengan mengajaknya bermain, membaca buku atau membuat karya seni.
Banyak orang yang memilih tidak berkumur saat berwudhu agar tidak membatalkan puasa, karena khawatir menelan air yang tertinggal di dalam mulut. Jelaskan pada anak-anak, jika sengaja meminum air saat wudhu tentunya akan membuat puasanya batal. Berikan contoh cara melakukan wudhu dengan benar, misalnya tidak terlalu keras berkumur dan menghirup air ke dalam tenggorokan, agar air tidak masuk ke kerongkongannya.
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun akan merasakan tubuhnya sedikit lemas saat berpuasa, karena tidak terbiasa dengan terbatasnya asupan makanan dan minuman. Pahami perasaan anak dengan mengatakan hal yang sama juga dialami oleh Mom, tapi kuatkan semangatnya dengan mengingatkan pahala yang akan didapatnya jika dapat menjalani puasa secara penuh.
Selain itu, bisa juga menjanjikan penghargaan atas usahanya, misalnya menu buka puasa favoritnya atau hadiah yang ia inginkan saat datangnya hari raya Idul Fitri. Tapi sebelum meminta anak melanjutkan puasa, pastikan kesehatan dan kondisi tubuhnya cukup kuat untuk menunggu hingga waktu berbuka puasa tiba.
Mendekati waktu berbuka puasa, biasanya anak sudah tidak sabar ingin mengetahui menu apa saja yang akan tersaji di meja makan. Daripada disibukkan dengan menjawab pertanyaannya terus-menerus, kenapa tidak melibatkan anak untuk membantu menyiapkan makanan? Jelaskan apa yang akan Mom sajikan dan beri tugas yang sesuai dengan kemampuannya, misalnya mencuci bahan-bahan masakan, menyiapkan peralatan makan hingga menata meja makan.
Terkadang anak sulit dibangunkan pagi untuk sahur karena masih ngantuk dan ingin melanjutkan tidur kembali. Beri pengertian pada anak jika ia tidak makan saat sahur, tubuhnya akan jadi lemas dan tidak memiliki energi untuk beraktivitas sepanjang hari. Untuk memicu semangatnya, sediakan makanan kesukaannya dan biasakan untuk makan bersama sambil mendekatkan diri dengan anggota keluarga lainnya. Jadikan bulan Ramadan sebagai momen untuk mengajarkan nilai agama dan spiritualitas pada anak, dengan memberi jawaban sederhana atas beragam pertanyaannya.