Anak kreatif suka di salah artikan oleh guru dan orangtua karena dia mempunyai segudang rasa penasaran, suka mengubah-ubah sesuatu, tidak bisa diam dan berkelakukan suka-suka alias susah diatur. Atau orangtua berpikir kreatif itu seperti seniman yang urakan, sehingga timbul beberapa mitos tentang anak kreatif yang cenderung salah seperti:
Featured Story
Mitos 1: Anakku tidak kreatif
Menurut seorang seniman sekaligus penulis buku “Creative You”, David Goldstein, setiap orang memiliki sisi kreatifnya sendiri. Namun tanpa disadari orangtua secara tidak langsung menutup "jendela" kreativitas anak mereka di usia dini. Misalnya, jika Mom melihat anak mewarnai langit dengan warna ungu dianggap salah. Padahal dalam otak anak, langit itu tidak ada batasan warna.
Mitos 2: Kreativitas = seni
Walau anak tidak suka menyanyi, tapi dia suka mendengarkan musik dan bersenandung. Tidak bisa menggambar, tapi suka mewarnai. Suka crafting tapi cepat bosan sehingga hasilnya setengah jadi. Ini semua menunjukkan bakat alami anak sehubungan dengan seni, namun perlu dorongan dari Mom agar berkembang maksimal. Kreatif tidak selamanya memahami seni, namun daya khayal serta imajinasi yang nyeleneh adalah potensi.
Mitos 3: Kreativitas itu sembrono
Seorang seniman yang berhasil di bidang kreatif adalah orang yang tidak sembrono dan bisa memadukan bisnis dengan hak kreatif. Jika ada yang menjadi sembrono, itu lebih kepada gayanya orang tersebut.
Mitos 4: Kreatif itu genetik
Salah besar jika Mom berpikir demikian, karena semua orang itu pada dasarnya kreatif. Menurut David, "Salah satu faktor besar yang memengaruhi kreativitas adalah kepribadian yang introvert daripada yang ekstrovert. Orang yang ekstrovert adalah anak yang sangat baik dalam berinteraksi, sedangkan anak yang introvert adalah anak yang tenang dan lebih ekspresif," jelasnya.
Anak ekstrovert menyalurkan kreativitasnya lewat bersosialisasi dengan teman-temannya dan lingkungan sekitar. Sedangkan anak introvert, menyalurkan kreativitasnya saat ia sedang tenang dan sendirian.
Mitos 5: Kreativitas itu berarti membuat sesuatu
Ketika anak menonton televisi atau film, hal ini juga menjadi perkembangan hal kreatif di otak mereka. Karena dengan menonton mereka mempelajari sesuatu. Maka sebaiknya, Mom memilih tontonan mereka dengan sesuatu yang kreatif seperti art attack atau Mr. Maker .