Apresiasi adalah bentuk ungkapan seseorang kepada orang lain karena hal baik yang telah orang tersebut lakukan. Anak-anak sebagai orang terdekat dengan kita juga butuh diapresiasi sehingga mereka termotivasi untuk terus melakukan hal yang baik. Sekecil apapun progres yang dilakukan anak, pantas untuk diberikan apresiasi. Agar anak mengerti bahwa hal tersebut adalah perilaku yang benar, lalu kemudian anak berhasrat untuk mengulanginya lagi, seperti membereskan meja belajar dan maianannya sendiri, merapikan tempat tidur dan membuang sampah pada tempatnya merupakan hal yang mungkin orangtua anggap kecil, karena merasa itu adalah wajar dilakukan sehari-hari tanpa disuruh. Tetapi tanpa diapresiasi anak akan merasa tidak ada gunanya ia melakukan hal-hal baik tersebut jika orangtuanya tidak memberikan perhatian sama sekali.
Apresiasi bisa diberikan dalam bentuk pujian, ucapan selamat, ucapan terima kasih ataupun ungkapan kebanggaan. Ketika seseorang menerima apresiasi dari orang lain, akan timbul perasaan puas, bangga, lega, menjadi penting dan merasa berguna. Lalu kemudian berpikir untuk menghentikan hal yang dianggap tidak baik, karena menilai bahwa melakukan hal-hal baik rasanya jauh lebih menyenangkan. Jadi apresiasi jelas penting dalam membentuk tingkah laku anak untuk dapat menuju ke arah yang diharapkan orangtua.
Terkadang orangtua merasa khawatir bahwa mengapresiasi anak akan menimbulkan sifat manja atau dianggap terlalu memanjakan anaknya. Apresiasi bukan merupakan suatu hal yang dianggap memanjakan anak, karena apresiasi bertujuan untuk menggugah semangat anak untuk berbuat lebih baik atau anak termotivasi untuk selalu berbuat yang baik. Apresiasi bertujuan untuk menunjukkan kepada anak bahwa dirinya berharga.
Ketika orangtua mengapresiasi anaknya, sesungguhnya orangtua sedang mengajarkan kepada anak untuk belajar peduli dengan orang lain. Dengan mengapresiasi anak, anak juga belajar untuk menghargai orang lain dan belajar menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain.
Apresisasi kepada anak juga mengajarkan anak untuk senang berusaha menjadi mandiri, misalnya karena Ibu memuji bahwa anak-anak balitanya pandai makan sendiri, dengan memberikan pelukan, maka anak merasa kehangatan dan perhatian orangtuanya, dan untuk selanjutnya makan sendiri menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka.
