Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa perkembangan perilaku prososial telah dimulai sejak masa anak-anak. Dengan bertambahnya usia seorang anak, maka empatinya terhadap orang lain juga akan semakin berkembang. Dalam psikologi perkembangan juga dikatakan bahwa kemampuan seorang anak dalam berbagai hal akan meningkat sesuai dengan bertambahnya usia.
Featured Story
Hubungan antara anak-anak yang menjelang remaja/pra-remaja (usia 10-12 tahun) dengan orangtua menjadi faktor penentu utama dalam keberhasilannya berperilaku prososial ketika berinteraksi di lingkungan sosial yang lebih luas. Keluarga yang merupakan kelompok primer bagi anak-anak itu memiliki peran penting dalam pembentukan dan arahan perilakunya. Hal-hal yang diperoleh dari lingkungan keluarga akan menentukan cara-cara mereka dalam melakukan interaksi dengan lingkungan sosial di luar keluarga. Mereka belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar bekerjasama, dan menyatakan dirinya sebagai makhluk sosial.
Selain orangtua, sekolah juga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan tingkah laku prososial. Di sekolah, Guru dapat melatih dan mengarahkan tingkah laku prososial anak dengan menggunakan teknik yang efektif. Misalnya Guru dapat menggunakan teknik bermain peran, teknik ini melatih anak mempelajari situasi dari mana tingkah laku menolong diperoleh dan bagaimana melaksanakan tindakan menolong tersebut.
Teman mempunyai pengaruh terhadap perkembangan tingkah laku prososial khususnya pada masa pra-remaja. Sangat bijaksana jika orangtua bisa selalu ikut memantau pergaulan teman-teman anak menjelang remaja. Karena sekali terlepas dari pantauan orangtua, bagaimana dan dengan siapa anak bergaul, kemungkinan terburuk bisa saja terjadi.
Selain sebagai hiburan, televisi merupakan sebagai agen sosial yang penting. Televisi dapat mempengaruhi pemirsa dalam perilaku prososialnya. Dengan melihat program televisi yang sesuai umurnya dapat mempelajari tingkah laku yang tepat dalam situasi tertentu, televisi tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk mempertimbangkan berbagai alternatif tindakan tapi anak-anak juga bisa belajar dan mengerti dengan kebutuhan orang lain, membentuk tingkah laku prososial dan memudahkan perkembangan empati.