Anak Mom tentu gemar bermain, bukan? Ternyata kegiatan favoritnya itu beragam jenisnya pun lengkap dengan manfaat masing-masing yang akan membantu proses tumbuh-kembangnya, lho!
Featured Story
Mom bisa membawa anak ke arena bermain yang dilengkapi fasilitas permainan edukatif, melibatkannya ke dalam ragam kegiatan positif, mengajaknya berwisata alam, atau memfasilitasi alat bermainnya di rumah. Apapun itu, upayakan anak untuk bisa menerapkan jenis-jenis permainan yang ada agar ia semakin terampil bersosialisasi, berkreasi dan kemampuan kognitifnya pun berkembang.
Berikut adalah jenis-jenis permainannya:
1. Permainan sosial
Kesempatan berhubungan dengan orang lain dalam berbagai momen adalah mekanisme tepat bagi anak dalam proses sosialisasi. Melakukan aneka permainan yang melibatkan interaksi antar sesama, memampukan anak untuk belajar berbagai norma sosial, seperti give and take, pertukaran, kerjasama, dan berbagi. Selain itu, saat anak berinteraksi dengan ragam anak yang berasal dari ragam kalangan sosial pula, ia pun akan belajar tentang penalaran moral yang akan berguna saat ia memasuki dunia orang dewasa
2. Permainan fisik
Jenis permainan yang akan melibatkan fisik saat memainkannya, seperti melempar bola, panjat tebing, atau bersepeda. Memang aktivitas ini akan membuat tubuh anak kotor, namun ini akan melatih keterampilan motorik halusnya dan membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang aktif
3. Permainan konstruktif
Ini merupakan jenis permainan, di mana anak memanfaatkan materi sekitar untuk menciptakan sesuatu. Anak terlihat fokus membangun istana menggunakan pasir atau banguan gedung menggunakan balok, serta tertarik melukis di dinding menggunakan kapur.
Permainan konstruktif membuatnya bereksperimen dengan suatu material yang akhirnya memberikan pengetahuan dasar tentang building/constructing (mendirikan bangunan), menggambar, dan membuat musik. Anak yang pandai memanfaatkan materi sekitar akan pandai pula menggunakan bahasa, ide, dan konsep
4. Permainan beraturan
Biasa disebut dengan istilah “Games with Rules”. Perlu bagi anak, agar dapat diarahkan dan dibimbing sehingga ia tidak tumbuh menjadi anak yang egois dan bertindak semaunya. Biarkan ia memainkan ragam permainan terstuktur, seperti sepak bola, monopoli, dan sebagainya. Konsep “Games with Rules” ini akan membantunya kelak untuk memahami “permainan kehidupan”, di mana kita harus mematuhi berbagai aturan untuk memiliki kehidupan yang tertata
5. Permainan kompetitif
Ada masa anak terlihat gigih untuk memenangkan pertandingan olahraganya. Ini merupakan momen anak bergabung pada jenis permainan ini. Mematuhi aturan dan mengambil bagian atau peran adalah dua hal utama yang akan dipelajari oleh anak. Ia akan menjadi bagian dari sebuah tim yang membuatnya belajar tentang toleransi, kerjasama, kekompakan, dan saling menghargai
6. Permainan fantasi
Anak akan memanfaatkan hal-hal tak berwujud atau abstrak (kosakata, waktu, simbol, emosi, ide) untuk mengekspresikan perasaan, konsep, mimpi, dan cerita. Ia akan mengembangkan dan mewujudkan, apa yang terdapat dalam pikirannya menjadi sebuah peran atau situasi tertentu. Ini membantunya berpikiran luas, tidak hanya sebatas “here and now”, juga memberikannya pengalaman melalui penggunaan berbagai kosakata dan bilangan baru.