Tahun 2011, MarkPlus Insight mengadakan survei pengguna Internet di Indonesia mencapai 55 juta orang dimana 29 juta orang menggunakan perangkat mobile sebagai alat untuk mengakses internet dengan rata-rata mengakses lebih dari 3 jam sehari. Bahkan tidak jarang, komunikasi antara anak dan ibu juga di lakukan via internet. Chatting untuk bertanya kabar hari ini, atau menyuruh anak turun dari kamarnya hingga mengetahui perkembangan anak lewat akun sosial media anak.Dari sekian banyak hal positif dari internet, jika tidak di tangani dengan baik bisa terjadi anak salah dalam bertindak. Terutama anak di bawah 17 tahun. Rasa ingin tahu serta keberanian mereka dalam menelusuri hal baru bisa menjadi bumerang. Dari beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, social media seperti Facebook, Instant Messaging serta youtube mempunyai catatan kejahatan yang cukup tinggi. Sedari dini, ketika anak mulai mengerti internet, ajari rambu-rambu internet sebagai berikut mom:1. Jangan mudah percaya kepada sesuatu yang tertulis di Internet. Cek, kroscek, ricek.Jangan hanya karena ada invitation ke BBM/facebook, lalu langsung terima. Cek dan ricek siapa dia. Terutama jika anak tidak yakin siapa dia. Atau ketika seseorang mention di twiiter dengan maksud mengajak kenalan, jangan langsung percaya. Semua orang bisa dengan mudah memalsukan data pribadinya. Bisa seorang pria berumur 50 tahun, mengaku seorang gadis berumur 13 tahun.2. Pilah pilih dalam bertutur tulisSocial media bukan tempat curhat dan keranjang sampah isi otak dan hati. Bijaklah dalam menulis pesan. Jika tidak tahu mau nulis apa, jangan menulis. Dari pada asal tulis isi hati lalu di komentari teman hingga panjang urusannya. Ketika di dunia nyata ada seseorang memanggil anak mom “bodoh” apakah dia akan marah? Tentu iya, begitu juga ketika menulis sesuatu di internet. Perhatikan kata-kata nya sehingga tidak menyinggung seseorang. Atau ketika orang lain mention di twitter atau wall post di FB dengan kata-kata tidak sopan, lebih baik tidak terpancing dengan membalas. Bahasa lisan lebih baik dari pada bahasa tulisan. 3. Jangan pernah membuka pesan dari seseorang yang tidak di kenalKetika anak mendapat pesan dari seseorang yang tidak di kenal, tanya orang tua atau orang dewasa apakah sebaiknya dia membuka pesan itu atau lebih baik menghapusnya. 4. Jangan aktifkan fitur “memori password” di semua browser serta social media. PIN atau password hanya boleh di bagi ke orang tua. 5. Hindari foto yang kontoversial.Tidak ingin anak perempuan mom di cap “gampangan”, maka ingatkan dia untuk posting foto yang bagus bersama teman-temannya . 6. Hindari posting seputar Lokasi keberdaaan mom atau anak mom adalah rumah. Hal ini memancing orang jahat untuk mematai anak dengan lebih intensif.Lokasi adalah hal yang pribadi, tentu kita tidak ingin orang yang berniat jahat memanfaatkan untuk hal yang kurang baik kan.