ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan suatu gangguan perilaku pada anak yang menyebabkan anak sulit berkonsentrasi, aktivitas berlebihan dan berperilaku impulsif. Biasanya pada usia 7 tahun, ADHD mulai terdeteksi. Gejala ADHD ini bisa terlihat di sekolah atau dirumah. Salah satu cirinya, biasanya anak sulit memperhatikan suatu hal secara detil dan cenderung ceroboh, sulit fokus saat bermain atau melakukan suatu pekerjaan, dan pelupa dalam aktivitas sehari-hari.
Featured Story
Sebelum mom memvonis anak mom sebagai trouble maker karena kecerobohan, malas, nakal dan masih banyak lagi. Sebelum mom menyerah, sebaiknya segera konsultasi kepada psikolog dan lakukan observasi ketika anak melakukan pekerjaan terstruktur di kelas, atau sedang bermain bebas dengan teman-temannya. Observasi dalam kehidupan sehari-hari akan lebih akurat karena observasi sekilas di ruang praktek terlalu singkat untuk menentukan apakah anak menderita ADHD atau tidak.
Bila di tangani dengan baik, ADHD dapat di minimalisasi agar tidak memicu kecanduan narkoba serta minuman beralkohol pada usia anak ketika remaja kelak. Beberapa metode yang bisa mom lakukan untuk anak ADHD adalah:
• Metode belajar sambil bermain
Cari tahu hal atau mainan apa yang menjadi minat anak dan membuat anak sangat fokus, misalnya pesawat terbang. Jadikan pesawat sebagai media untuk menyelipkan nilai-nilai pembelajaran. Misalnya belajar tentang bentuk. Roda itu bulat dan sayap itu berbentuk segitiga. Bila fokus anak mulai hilang, istirahat sebentar dan tawari anak minum serta snack lalu ketika anak sudah fit ajak anak bermain lagi.
• Metode belajar lewat pendidikan
Walau anak ADHD kerap bermasalah dengan pendidikan formal, namun pendidikan dengan terapi yang tepat mampu membuat Anak ADHD menjadi lebih baik.
- Cari informasi sekolah yang menerima Anak Berkebutuhan Khusus.
- Tanyakan bagaimana teknik guru kelas menghadapi anak ADHD. Apakah anak diposisikan pada barisan depan agar anak tetap fokus kepada penjelasan guru. Dan biasanya guru yang terlatih mengajar ADHD, dia akan mencari perhatian anak ADHD sebelum berbicara dengan anak melalui kontak mata atau sinyal. Instruksi pelajaran juga dibuat partial agar anak tetap fokus dan instruksi pun dibuat berulang-ulang agar anak benar-benar mengerti.
- Sekolahkan anak yang terdiagnosa ADHD sejak usia 4 tahun di prasekolah yang menerima anak berkebutuhan khusus agar kemampuan mendengar serta bersosialisasi anak di dapat sedari dini.