Dalam pertandingan ada pemenang serta yang kalah. Itu hal yang lumrah dan wajar. Maka sebaiknya Mom dan Dad juga menyiapkan anak untuk menerima kekalahan dengan baik dan menunjukkan sikap sportifitas.
Featured Story
Berikut beberapa tipsnya :
1. Ikutkan lomba dalam tim
Ketika berlomba dalam sebuah tim atau grup, ada banyak anak yang mengikuti pertandingan tersebut dan anak Mom tergabung dalam sebuah grup. Dengan bergotong royong, mereka belajar untuk saling membantu mencapai kemenangan. Begitu juga ketika kalah mereka pun akan saling menyemangati ketika kalah
2. Pilih permainan yang sesuai umurnya
Dalam perlombaan 17 Agustus di komplek rumah Mom misalnya, terdapat beragam permainan dan ada kategori umurnya. Ikutkan anak, ajak dia untuk berlomba dengan teman-teman sebayanya. Anak pun merasa senang karena bermain sambil bertanding
3. Jangan diforsir
Ketika anak terlihat lelah, tanyakan dia apakah dia sudah letih dan mau berhenti atau ingin meneruskan? Beri pertanyaan, jangan mempengaruhi dan dukung keputusannya. Ketika dia memilih untuk berhenti, jangan dicemooh tetapi ketika anak memutuskan untuk terus bertanding, beri dia semangat
4. Dampingi anak ketika dia kalah
Rasa kecewa , amarah serta rasa kesal akan keluar ketika anak kalah. Mungkin juga kata-kata negatif pun terucap dari mulutnya. Disinilah tugas Mom untuk mendampingi agar emosi tidak tersulut menjadi hal yang lebih besar seperti bertengkar dengan temannya yang menang. Besarkan semangatnya dengan berkata “Ayo nak. Jangan bersedih. Kekalahan adalah proses dari kemenangan. Lain kali kamu bisa jadi pemenang!”
5. Menjelaskan penyebab kekalahan
Mengulas penyebab kekalahan untuk menjadi batu loncatan, sehingga kekalahan tidak terulang. Cari waktu yang baik dan jelaskan sambil latihan bidang pertandingan tersebut. Dengan mengetahui kekuatan lawan, kita bisa lebih bersiap di pertandingan berikutnya
6. Ucapkan selamat kepada anak yang kalah
Hargai partisipasinya pada pertandingan tersebut dan berikan ucapan selamat sebagai tanda bahwa dia telah berhasil menyelesaikan pertandingan dengan baik
7. Kemenangan adalah buah hasil dari sebuah perjuangan
Tidak ada orang yang ahli dalam suatu bidang, dalam waktu singkat.
Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro atau dikenal dengan Cristiano Ronaldo atlet sepak bola Portugal memulai latihan sepak bola di usia 14 tahun dengan jadwal latihan yang padat. Karirnya dimulai dari club Andorinha pad tahun 1993 hingga kini ia bergabung di tim Spanyol, Real Madrid dan tim nasional Portugal. Buah dari perjuangannya selama 15 tahun adalah Ronaldo bisa menghasilan Rp 5,75 miliar per minggu
8. Jangan biarkan anak-anak menang dengan mudah
Anak ya anak. Cenderung mengambil jalan pintas dan cara yang mudah untuk menang. Dan ketika kalah, lawan mainnya dia bilang curang. Makanya dia suka mengajak main adikanya yang bisa dia bohongi atau kakek/nenek, namun hal ini tidak mendidik dia. Sebaiknya secara berkala, tandingkan dia dengan sepupu yang seumuran atau undang teman sekolahnya untuk bermain bersama.