Featured Story
Konsep memberi hukuman (punishment) juga dikenal dalam pola asuh. Hanya saja, pemberian hukuman harus dicermati betul efektivitasnya. Hukuman sebaiknya dilakukan jika anak tetap melakukan sesuatu yang telah Mom larang sebelumnya, atau melakukan hal yang Mom anggap berbahaya, misalnya:
1. Mendorong teman karena ingin merebut mainannya.
2. Memukul teman yang menyentuh mainannya.
3. Mengambil barang milik orang lain tanpa izin, dan sebagainya.
Sebelumnya, jelaskan kepada anak bahwa mendorong, memukul, serta mengambil barang milik orang lain akan membuat orang tersebut sedih bahkan terluka. Jika ia melakukan perbuatan itu, Mom akan memberinya hukuman.
Sebuah penelitian dari University of New Orleans, AS, menyimpulkan beberapa hukuman untuk anak berikut merupakan yang paling efektif:
1. Mendiamkan anak
Mendiamkan atau memberikan mereka waktu sendiri untuk merenungi kesalahannya. Selama dihukum, Mom & Dad harus tetap tenang dan menjaga jarak. Senada dengan penelitian tersebut, Edward R. Christophersen, Ph.D., psikolog klinis anak pada Children’s Mercy Hospital di Kansas City, Missouri, mengungkapkan bahwa sebaiknya interaksi dilakukan seminimal mungkin selama ia dihukum. Ini sebenarnya mengajarkan bahwa akibat ulahnya itu, ia kehilangan waktu berkualitas dengan orangtua. Setelah itu, baru ajak anak mengobrol, menanyakan apa alasan dirinya sampai harus berulah.
2. Larangan untuk aktivitas favoritnya
Untuk sementara, anak tidak diizinkan melakukan aktivitas favoritnya, seperti tidak boleh menonton TV atau bermain video game selama seminggu.
3. Tugas tambahan
Khusus bagi anak yang telah berusia di atas lima tahun, memberinya tugas rumah tambahan merupakan bentuk hukuman yang cukup bijak untuk mendisiplinkan anak.
Hindari saat menghukum anak
Hukuman di atas cukup efektif dan tanpa menyakiti anak-anak, seperti dimuat dalam Journal of Applied Developmental Psychology. Yang paling penting adalah jangan pernah menghukum anak secara fisik, seperti memukul, mencubit, menendang, dan sebagainya.
Tindak kekerasan jelas bukan solusi yang baik. Selain melanggar hak anak, juga akan menimbulkan masalah yang lebih besar, yakni mengakibatkan dirinya menderita trauma. Soalnya, meski orangtua hanya sesekali memukul anak, tetap saja itu dapat membuat anak cenderung mudah stres dan tidak percaya diri. Anak juga dapat menangkap pelajaran buruk: jika sedang marah pada seseorang, diperbolehkan untuk memukul.
Hal lain yang perlu dihindari antara lain:
1. Menghukum dengan memarahi dan mencaci maki, menggunakan bahasa yang dapat menyakiti hati anak.
2. Menghukum anak di depan umum yang akan membuatnya malu.
3. Menghukum anak saat Mom sedang marah. Tarik nafas dalam-dalam, pindah ke ruangan lain, dan minum air. Biarkan amarah mereda agar Mom & Dad dapat berpikir lebih jernih.
4. Hukuman yang tak berakhir sepenuhnya. Setelah anak tenang, maka selesailah hukuman tersebut. Mom & Dad tak perlu mengungkit-ungkit lagi perilaku buruknya.