Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Tips Menjadi Pendengar yang Baik untuk Anak

Sebagai orangtua ada kalanya kita perlu menjadi pendengar bagi anak-anak kita. Kemampuan ini menunjukkan kepada anak bahwa Mom menerima apa yang dia katakan dan Mom menghargai pandangan, ide dan perasaannya. Mendengar bukanlah aktivitas pasif tetapi merupakan salah satu aktivitas utama. Ketika orang tua memposisikan diri sebagai pendengar yang baik, anak merasa dihargai, dicintai dan tumbuhlah kepercayaan diriya.

Featured Story

Kondisi Yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas Anak

 

Berikut ini terdapat beberapa hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh para pendengar:

a. Jangan bertanya sekaligus memberikan pernyataan. Contohnya ketika seorang anak mengungkapkan rasa takutnya atas kegelapan, diketinggian, ujian ataupun ditempat tertutup, orang tua sebaiknya tidak memberikan pertanyaan "kenapa kamu takut nak? Tidak ada yang perlu ditakutkan!"


b. Jangan selalu memberikan opini dan persepsi mengenai apa yang dikatakan oleh anak, contohnya "mengendarai sepeda itu mudah" atau "saya sudah mengetahui hal tersebut"

 
c. Jangan menyela pembicaraan anak Mom, contohnya "kamu pemalu, itulah sebabnya" atau "kamu egois, terlalu mementingkan diri sendiri"

 
d. Jangan terburu-buru memberi penilaian mengenai apa yang dikatakan oleh anak Mom. Seperti misalnya "betapa bodohnya kamu" atau "kamu telah melakukan sebuah kesalahan"

 
e. Jangan membuat anggapan mengenai bagaimana anak dapat merubah situasi dengan melakukan sesuatu yang lebih baik, contohnya "lakukan dengan cara saya, dan segalanya akan berjalan dengan lancar"

 

Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pendengar yang baik bagi anak Mom adalah:

a. Jadilah pendengar aktif, bukan pasif. Maksudnya, libatkan seluruh anggota tubuh Mom. Tinggalkan dulu aktifitas lain seperti membaca koran atau bermain smartphone. Pandang wajah anak dengan penuh perhatian


b. Tampakkan perhatian dan kasih sayang. Meletakkan tangan Mom ke bahunya atau menggenggam tangannya bisa menjadi pilihan Mom


c. Perhatikan geraknya dengan baik, termasuk gerak mimik dan pantomimik. Bahasa tubuh anak seringkali mewakili apa yang sulit ia ungkapkan secara verbal. Buat dia yakin bahwa Mom telah paham dan merasakan apa yang ia rasakan


d. Cobalah menyimpulkan apa yang ia sampaikan. Ketika ia mengatakan "aku tak mau Mom ngulang-ngulang perintah terus" berarti dia merasa tidak dihargai dan dianggap tak paham. "Abi jarang di rumah" mengungkapkan bahwa ia protes kurangnya perhatian


e. Duduk atau berjongkoklah agar posisi Mom setara dengannya dan kedekatan psikologis lebih terasa


f. Dekaplah ketika ia bersedih atau gelisah, pastikan ia merasa nyaman


g. Berilah waktu seluas-luasnya bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya


h. Hindarilah memberi nasihat ketika anak sedang kesal atau marah


i. Dengarkan apapun yang diceritakan anak. 



Vonny Kurniati
Tq tipsnya^^
Vonny Kurniati
Ortu juga hrs belajar jadi pendengar yg baik:)
Explore More

Remaja dan Idola

Article- 30 Oct 2012

Waspadai Gaya Asuh Overprotective

Article- 20 Oct 2015

Daripada Melarang Anak Ber-Selfie, Cukup...

Article- 09 Jan 2018