Alisa (8 tahun) menceritakan pada Bundanya bahwa tiap hari Kamis adalah waktunya Alisa melakukan piket kelas disekolahnya. Bunda menanyakan apa yang Alisa kerjakan jika waktunya piket kelas? Ternyata Alisa dan 4 orang temannya membersihkan kelas, menyapu dan merapikan buku di rak buku. Dan jika salah satu murid tidak melakukan tugas piket, maka akan mendapat hukuman dengan menulis indah sebanyak satu halaman.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan perilaku prososial anak-anak di sekolah, diantaranya dengan bercerita, mengadakan karyawisata yang disesuaikan dengan tema kurikulum, mengadakan piket kelas secara bergiliran.
Selain itu, upaya-upaya lain yang dilakukan sekolah untuk mengembangkan perilaku prososial anak-anak yaitu :
1. Sekolah memberikan kesempatan kepada anak untuk menunjukkan kepedulian kepada lingkungan sekolah, selain itu juga kepedulian membantu orang lain yaitu petugas kebersihan sekolah. Cara lain yang dilakukan sekolah yaitu melibatkan anak dalam berbagai kegiatan sosial atau kemasyarakatan, seperti bergotong royong membersihkan jalan umum dan membantu posko bencana alam dengan mengumpulkan sumbangan.
2. Sekolah juga harus menciptakan suasana emosional yang kondusif seperti suasana menghargai, menerima, menyayangi, memperlakukan anak dengan kasih dan membantu menghibur anak ketika mereka mengalami kesulitan. Jika suasana kondusif di sekolah sudah tercipta akan menimbulkan perasaan diterima, dihargai dan dicintai yang pada akhirnya mendorong anak untuk berbuat sama kepada orang lain.
3. Sekolah mengembangkan kegiatan bermain peran tentang tingkah laku prososial seperti bermain peran sebagai dokter, perawat, pekerja sosial lainnya. Bermain peran merupakan salah satu cara untuk mengembangkan empati anak dan mendorong anak untuk meniru perasaan emosional orang lain dengan kuat, dan melalui peran yang dimainkan, mereka dapat belajar menghargai dan menyayangi orang lain.
4. Sekolah harus cukup menyediakan sarana atau media untuk mendorong empati anak sehingga mereka berprilaku prososial, misalnya seperti menyediakan buku-buku, film bertema sosial, kegiatan keagamaan dan diskusi yang bertema sosial. Juga mengadakan secara berkala lomba-lomba yang bertema sosial seperti lomba mengarang, lomba kebersihan antar kelas dan masih banyak lagi.
Sebagai sarana pendidikan formal, sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan anak juga menyita porsi waktu yang cukup banyak. Alangkah baiknya jika sekolah juga bisa menyelipkan nilai pendidikan moral seperti prososial. Sehingga anak pun belajar mengenai kehidupan dari berbagai sisi.