Musim liburan ke pantai atau theme park memang mengasikkan. Tapi mom juga bisa memberikan liburan alternatif dan sebagai selingan ketika berkunjung ke berbagai kota di Indonesia dengan mengunjungi museum favorit ini. Berlibur sekaligus belajar agar si kecil bisa lebih memahami pelajaran di sekolahnya.
Riset museum favorit di lakukan oleh majalah National Geographic Traveler pada bulan April hingga Mei 2011 dan dibagi menjadi 3 kategori museum: sejarah/arkeologi, museum seni budaya, dan museum iptek/geologi/biologi. Jajak pendapat kepada masyarakat umum di lakukan melalui sarana online di laman http://traveler.nationalgeographic.co.id .
Berikut adalah hasil jajak pendapat tersebut :
- Kategori Sejarah/Arkeologi:
1. Museum Bank lndonesia
Jl. Pintu Besar Utara No.3
Jakarta Barat - Indonesia
Telp. (6221) 2600158 / (6221) 93803322
Museum Bank Indonesia didirikan sebagai sarana pendidikan serta penelitian bagi masyarakat Indonesia maupun internasional mengenai fungsi dan tugas BI. Juga dalam rangka mendukung pengembangan kawasan kota lama sebagai tujuan wisata DKI Jakarta, maka gedung BI kota di tetapkan sebagai bangunan cagar budaya bersama dengan gedung museum yang berada berdekatan seperti Museum Fatahilah, Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Bahari di daerah Pasar Ikan. Koleksi yang bisa di temukan pada museum ini seperti uang kertas, uang logam, uang logam khusus serta uang kertas khusus di era tahun 1946, film bersejarah yang sehubungan dengan perkembangan Bank Indonesia pada era pemerintahan Belanda hingga kini, benda – benda keperluan bank pada jaman Belanda seperti brankas, mesin Hitung Ontel REMINGTON 77 serta berbagai foto yang menggambarkan perkembangan gedung Bank Indonesia hingga sekarang. Museum buka pada hari Selasa - Jumat : 08.00 - 15.30 WIB dan
Sabtu - Minggu : 08.00 - 16.00 WIB. Hari senin dan hari libur nasional, museum libur
2. Museum Sejarah/Fatahilah
Museum Sejarah Jakarta
Jl. Taman Fatahillah No. 1 Jakarta Barat
Telp (62-21) 6929101, 6901483
Fax. (62-21) 6902387
Museum Sejarah Jakarta atau di kenal dengan nama Museum Fatahilah, mom bisa menelusuri jejak sejarah kota Jakarta. Gedung yang dijadikan museum adalah gedung bekas Stadhuis atau Balaikota pada era pemerintahan Belanda.
Lebih dari 500 koleksi dipamerkan, mulai dari Prasasti Ciaruteun yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara dimana terdapat jejak telapak kaki Dewa Wisnu, Meriam si Jagur yang terkenal sebagai lambang kesuburan, Patung Dewa Hermes, Mimbar Masjid Kampung Baru, penjara bawah tanah dimana Untung Suropati (1670) dan Pangeran Diponegoro (1830) pernah ditahan dan air mancur ditengah Taman Fatahilah yang dahulu berjasa menjadi salah satu sumber air di kawasan Balaikota. Museum buka pada hari Selasa-Minggu: 09:00-15:00 WIB dan tutup hari Senin dan hari libur Nasional
3. Museum Nasional/Gajah
Jalan Medan Merdeka Barat no.12,
Jakarta 10110.
Tel. (021) 3868172, Fax. (021) 3447778,
Museum Nasional berdiri pada tahun 1778 pada masa pemerintahan Belanda. Pada masa itu di Eropa tengah terjadi revolusi intelektual (the Age of Enlightenment) dimana orang mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan. Kini museum Nasional dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan di kenal oleh masyarakat Indonesia sebagai "Gedung Gajah" atau "Museum Gajah" karena di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871. Mom bisa menemukan koleksi berupa benda-benda peninggalan bersejarah Belanda, Geografi berupa fosil, Prasejarah sebelum tulisan di temukan, Numastik dan keramik yang terdiri dari koin, uang kertas dan token yang pernah beredar dan digunakan oleh masyarakat, di samping itu juga terdapat alat cetak uang. Museum Nasional dibuka untuk pengunjung dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 pada hari-hari Selasa, Rabu, Kamis dan Jum'at, dan dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 pada hari Sabtu dan Minggu. Museum Nasional ditutup untuk umum setiap hari Senin dan Hari Besar Nasional/Keagamaan. Untuk Ruang Khasanah Emas ditutup satu jam sebelum waktu tutup museum.
- Kategori Seni Budaya
1. House of Sampoerna
Taman Sampoerna 6, Surabaya 60163
Tel. +62 31 353-9000
Berlokasi di Surabaya Lama, kompleks bangunan megah bergaya kolonial Belanda ini dibangun pada tahun 1862 dan dipergunakan sebagai panti asuhan putra oleh pemerintah Belanda. Lalu tahun 1932, kompleks ini dibeli oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna. Dalam museum ini, mom sekeluarga bisa menemukan kisah hidup keluarga pendiri Sampoerna mulai dari Rolls Royce antic, kebaya kuno hingga melihat produksi rokok linting tangan hingga berakhir dengan menggunakan alat tradisional. Museum buka setiap hari pukul 09:00-22:00 WIB dan tutup pada hari Raya Idul Fitri
2. Museum Wayang
JL. Pintu besar Utara no.27
Awal nya lokasi gedung yang didirikan VOC tahun 1640 dengan nama “ De Oude Hollandsche Kerk “ sampai tahun 1732, berfungsi sebagai tempat untuk peribadatan penduduk sipil dan tentara bangsa Belanda yang tinggal di Batavia. Hingga keberadaannya sekarang sebagai Museum Wayang, museum ini sempat dikenal sebagai Museum Jakarta Lama pada tahun 1957. Pendirian museum wayang timbul ketika Gubernur DKI Jakarta, H. Ali Sadikin menghadiri pekan museum wayang (Shadow Puppets Museum) II pada tahun 1974.
Hingga saat ini, koleksi wayang di museum ini lebih dari 4000 ribu buah. Terdiri dari wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan.
Ada juga boneka yang berasal dari Eropa dan non Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia. Selain wayang, juga terdapat topeng serta instrumen dan perlengkapan untuk pagelaran wayang. Sebuah tempat yang unik untuk pembelajaran si kecil dalam upaya kita melestarikan budaya bangsa. Museum wayang buka setiap hari Selasa hingga Minggu jam 09.00 – 15.00 WIB.
3. Ullen Sentalu
Jl.Boyong Taman wisata Kaliurang
Telp (62-0274) 895161, 895131
Museum Ullen Sentalu mulai dirintis pada tahun 1994 dan diresmikan pada tanggal 1 Maret 1997 oleh KGPAA Paku Alam VIII, Gubernur DIY pada waktu itu. Museum Ullen Sentalu Terletak di kawasan wisata Kaliurang tepatnya di dalam Taman Kaswargan dengan luas tanah 11.990 . Museum Ullen Sentalu berupaya mengembangkan paradigma baru dengan relokasi bangunan ke daerah pegunungan dan memberikan koleksi seni budaya berupa kisah atau peristiwa dengan penuturan cerita melalui tour guide sehingga tercipta pengalaman mendalam tentang kebudayaan pada masa itu. Seperti dalam memvisualisasikan warisan Dinasti Mataram, pihak museum memanfaatkan konsep cerita dan narasi dalam lukisan. Sebagai Jendela peradaban seni dan budaya Jawa. Dengan misi mengumpulkan, mengkomunikasikan serta melestarikan warisan seni dan budaya Jawa yang terancam pudar. Museum Ullen Sentalu buka dari hari Selasa hingga Minggu jam 09.00 – 16.00 WIB dan hari Libur Nasional tetap buka.
- Kategori lptek/Geologi/Biologi
1. Museum Geologi
Jl. Dipenogoro No. 57 40122
Didirikan pada tanggal 16 Mei 1928, museum ini menyimpan materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850. Museum Geologi Bandung awalnya berfungsi sebagai lab dan tempat penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan di berbagai wilayah Indonesia. Berjalannya waktu, museum ini berkembang fungsinya sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek pariwisata. JIka si kecil menyukai dinosaurus dan jaman prasejarah, museum ini menjadi obyek yang menarik untuk nya. Museum buka pada hari Senin-Kamis jam 09:00-15:30 serta hari Sabtu-Minggu jam 09:00-13:30 WIB namun tutup pada hari Jumat dan libur Nasional.
2. Museum Zoologi Bogor
Jl. Ir. H . Juanda no.09 Telp. (0251) 322226.
Berdiri pada tahun 1894, pada awalnya museum ini merupakan laboratorium kecil yang terletak disebelah kiri pintu masuk kebun raya Bogor. Di prakarsai oleh segelintir ilmuwan, laboratorium ini digunakan untuk meneliti hama serangga pada tanaman. Lalu dengan berkembangnya waktu, tempat ini juga di jadikan tempat belajar fosil hewan langka atau sudah punah seperit kerangka-kerangka dinosaurus yang sudah membatu, kerangka ikan paus biru "balanoptera musculus" yang terbesar di Indonesia,10.000 jenis serangga yang telah di awetkan, 600 jenis reptil dan ikan, 650 jenis mamalia, 1100 jenis unggas dan 700 jenis invertebrata lainnya yang tentunya sudah punah tetapi diawetkan agar masyarakat pada umumnya mengetahui hewan – hewan jaman purbakala.
Museum buka pada hari Senin – Kamis, dari 08.00 -11.30 dan 13:00-16:00 (Jumat) dan 08.00-17.00 (Hari Libur Nasional)
3. Museum Gunung Merapi
Jalan Kaliurang KM 22, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta
Museum Gunung Merapi sebagai sebuah wahana wisata baru yang di bangun pada kawasan selatan Gunung merapi.Sebuah objek wisata yang dirancang sebagai wahana edukasi mengenai ilmu bencana gunung berapi, gempa bumi serta bencana alam lain nya. Ketika memasuki areal, mom akan disambut oleh maket Gunung Merapi berukuran besar yang lengkap dengan magma serta asap yang mengebul. Untuk ilustrasi kejadian peristiwa Gunung Merapi pada tahun 1969, 1994 dan 2006, silahkan tekan tombol narasi dan akan terdengar suara cerita setiap kejadian. JIka mom berkunjung ke Yogyakarta, sempatkan untuk mengunjungi museum ini yang buka hari Selasa hingga Minggu jam 09.00 hingga 15.30.
TIPS merancang wisata sejarah
Berlibur ke sebuah daerah dan mengunjungi tempat – tempat bersejarah memberikan nilai lebih yang berbeda bagi si kecil juga membuat si kecil lebih mengerti tentang kekayaan negaranya. Dengan beberapa tips berikut, semoga perjalanan wisata sejarah menjadi lebih berkesan.
1. Napak tilas tokoh bersejarah
Setiap daerah mempunyai tokoh sejarah atau pahlawan nasional. Coba saja kunjungi tempat – tempat yang pernah di kunjungi oleh tokoh tersebut sambil mengikuti cerita sejarahnya.
2. Mengunjungi nol kilometer di kota Anda
Di manakah nol kilometer di kota Anda? Nah, cari tahu letak persis nol kilometer di kota tempat Anda tinggal. Anda bisa mencari tahu melalui literatur sejarah. Lalu kunjungi lokasi tersebut. Bagaimana mengetahui nol kilometer di kota Anda? Silahkan cari infonya disini
3. Makan di restoran bersejarah
Terdapat berbagai restoran atau rumah makan di Indonesia banyak yang sudah berusia puluhan tahun dan menyimpan cerita sejarah di baliknya. Jadi sambil menikmati kulinernya, si kecil pun bisa belajar seni budaya yang lain.
4. Menginap di hotel bersejarah
Pada akhir abad ke-19, wisma-wisma penginapan dan hotel mulai dibangun seiring dengan tumbuhnya pariwisata di masa kolonial Belanda. Sebagian besar hotel dan penginapan tersebut bertahan hingga saat ini. Mata anda pun akan terhibur oleh interior yang kental akan budaya setempat.
5. Kunjungi museum di kota tempat Mom berlibur
Ada beragam museum di Indonesia dan masing-masing museum ini memiliki keistimewaan tersendiri. Agar menarik perhatian si kecil, pililah museum yang menarik minat mereka. Sehingga mereka pun bisa belajar sambil berwisata.