Mungkin sudah sering ya, Mom, mendengar istilah ‘bermain sambil belajar’? Istilah ini biasanya digunakan oleh para pendidik dan psikolog untuk menjelaskan bagaimana anak-anak belajar memahami dunia sekitar melalui beraneka permainan yang mendidik. Bagi anak, tentunya cara ini lebih menyenangkan, ya, karena pada usia balita, pra sekolah, dan awal sekolah, penting bagi mereka untuk bisa puas bermain. Bahkan, Badan PBB sampai menekankan bahwa bermain adalah hak dasar setiap anak.
Featured Story
Nah, Mom, inilah tugas untuk membantunya menemukan permainan-permainan seru yang bisa menambah kecerdasannya, juga dapat dinikmati dan memuaskan rasa ingin tahunya. Terdengar sulit? Tentu tidak, Mom. Tapi sebelumnya, ketahui dulu kategori apa saja yang harus ada dalam permainan untuk anak, yaitu:
1. Harus menyenangkan dan dinikmati anak
2. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, artinya tidak ada ketentuan pelajaran yang harus didapatkan
3. Dapat dilakukan secara spontan dan sukarela
4. Para pemain harus terlibat secara aktif
5. Memiliki unsur khayal atau imajinatif
Kreativitas dan imajinasi adalah unsur penting dalam setiap permainan anak. Kreativitas melibatkan bagaimana anak menggunakan benda sehari-hari sebagai mainan mereka. Dalam kreativitas, yang penting adalah proses, bukan hasilnya. Sedangkan imajinasi melatih anak menggunakan pikiran, gagasan, dan perasaan mereka untuk menciptakan situasi yang mereka inginkan.
Jadi Mom, melalui permainan, anak akan belajar melatih kepekaan panca indera dan perasaan mereka, juga belajar memahami bahasa baru yang akan menambah pengetahuan mereka. Bermain juga mengajarkan anak menemukan solusi dari permasalahan yang mereka temukan dengan cara yang lebih menyenangkan tentunya.
Menurut peneliti Kathy Hirsh-Pasek dan Roberta Michnick Golinkoff, level permainan anak akan meningkat saat orang dewasa bermain bersama mereka, begitu juga dengan variasi permainannya. Tapi ingat Mom, bermain bersama itu berbeda lho, dengan mengatur permainan. Bermain bersama berarti membiarkan anak menentukan dan menciptakan permainan, sementara Mom dan Dad menikmatinya bersama mereka. Saat Mom dan anak bermain bersama, tak cuma kecerdasannya yang bertambah, ikatan hubungan Mom dengannya pun akan semakin erat.
Pada dasarnya setiap permainan anak adalah sarana belajar. Mom hanya perlu memfasilitasi dan menambah efektivitasnya. Misalnya, ketika anak bermain menggunakan balok-balok kayu, atau construction bricks, mereka akan mulai mengeksplorasi blok-blok tadi dan berusaha menciptakan berbagai jenis bangunan. Mereka akan belajar memahami blok mana yang cocok satu sama lain, bentuk apa yang bisa saling menopang, lalu bagaimana menciptakan bentuk yang mereka inginkan. Mom hanya perlu memberitahunya tentang kemungkinan apa saja yang bisa mereka ciptakan dari balok-balok tadi, yang nantinya dapat meningkatkan imajinasi, kreativitas dan kecerdasannya. Tidak terlalu sulit, bukan?
Selamat menikmati waktu bermain dengan anak, ya Mom!