Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita
Tanya Psikolog
Mom Rendra Rendra
Anak terlalu pendiam Dear bu anna, anak saya laki-laki usia 6 tahun, dalam kesehariannya anak ini pendiam sekali dan jarang berinteraksi. bagaimana tips supaya saya bisa membuat anak saya menjadi lebih berani berinteraksi?
Anak terlalu pendiam oleh Mom Rendra Rendra Dear bu anna, anak saya laki-laki usia 6 tahun, dalam kesehariannya anak ini pendiam sekali dan jarang berinteraksi. bagaimana tips supaya saya bisa membuat anak saya menjadi lebih berani berinteraksi?
Psikolog Anna Surti Ariani 'Nina'
Psikolog Anna Surti Ariani 'Nina'
Hai Mom Rendra, Biasanya anak besar cukup cerewet di tempat yang membuatnya nyaman. Apakah si kecil lebih cerewet di sekolah dibanding di rumah? Atau sebaliknya lebih cerewet di rumah dibanding di sekolah? Kalau di semua tempat dia tetap pendiam, coba ingat-ingat, apakah dia sejak kecil pendiam atau baru-baru ini saja? Sejak kapan persisnya, kalau baru-baru ini kejadiannya? > Kalau sejauh ini ia cerewet di sekolah saja atau di rumah saja, berarti di tempat itulah ia merasa nyaman. Coba selidiki apa yang membuatnya nyaman. Setiap anak akan berbeda apa yang membuat nyamannya. Contoh, ada teman bicara yang senang mendengarkannya, atau lawan bicaranya sabar. Coba buat suasana nyaman di tempat yang ia terlalu pendiam. > Kalau baru-baru ini ia jadi pendiam, mungkin ada peristiwa yang besar baginya. Coba selidiki apa makna peristiwa tersebut untuknya. Contoh, mungkin ikan kecil peliharaan yang mati terkesan biasa saja, namun ternyata memunculkan pemikiran bahwa ia bisa ditinggalkan oleh pihak-pihak yang ia sayangi. Jika sudah ketahuan apa peristiwa dan makna baginya, maka Mom bisa menenangkannya. Misalnya dengan menyebutkan bahwa ada banyak orang yang mencintai anak, dan anak tak akan dibiarkan sendirian. > Kalau dari dulu ia pendiam, maka pertama perlu dicek bagaimana perkembangan kognitif dan bahasanya. Kalau ada ketertinggalan dalam perkembangan tersebut, maka perlu ada terapi yang diberikan kepadanya. Jika tak ada masalah di perkembangan kognitif dan bahasa, maka perlu dicek perkembangan emosi dan sosialnya. Ini semua akan berkaitan dengan tumbuh kembang secara umum, juga bagaimana lingkungan sosial terdekat anak (orangtua, keluarga besar, tetangga, dll) berperan dalam perkembangannya. > Untuk melakukan pengecekan ini, Mom bisa minta bantuan kepada psikolog anak. Buatlah janji sebelumnya agar anak tak harus menunggu terlalu lama pada hari pemeriksaan. Agar lebih efektif, pada saat datang berkonsultasi, Mom dapat membawa semua hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan anak, baik pemeriksaan dokter atau pihak-pihak lain (sekolah / guru, psikolog, guru les, dll). Ingat-ingat pula tahap tumbuh kembang anak, misalnya kapan ia mulai bersuara, bicara, mengucapkan kalimat, dll. Dengan demikian pemeriksaan bisa berlangsung lebih komprehensif. > Selamat mencoba, Mom! @AnnaSurtiNina
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Komentar Terbaru
padaTak Hanya Menghibur, Ide... oleh Mom Yeni Setiyawati
padaCara Seru Libatkan Anak... oleh Mom Yeni Setiyawati
padaJangan Asal Marah,... oleh Mom Yeni Setiyawati
artikel & Tips
23 Sep 2016
Sama halnya dengan bermacam gadget maupun produk teknologi pada umumnya, televisi juga punya berbagai manfaat sekaligus dampak negatif bagi...
Selengkapnya
Lihat Semua Artikel & Tips