Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

“Hargai Aku Ya, Mom”

Kadangkala Kadangkala Mom menganggap anak masih kecil sehingga suaranya kurang didengarkan. Tahukah Mom, seiring pertumbuhan dan kematangan fisiknya, sifat kemandiriannya pun ikut terbentuk. Itulah saatnya anak ingin dianggap setara dan didengarkan. Ia pun ingin dilibatkan di dalam urusan keluarga. 

Featured Story

Lindungi Keselamatan Anak di Luar Rumah dengan Tips Jitu Ini

 

Jangan abaikan jika anak menunjukkan sikap menentang secara verbal. Atau tiba-tiba ia menjadi penentang. Bentuk ‘protes’ kecilnya ini adalah sifat kemandirian yang perlu dipupuk. Untuk itu, Mom, hargailah ia dan mulailah memupuk sifat kemandiriannya

 

1. Menjadi temannya

Mom bisa mulai dengan memosisikan diri sebagai temannya. Di usianya ini anak memerlukan teman yang bisa ia percaya untuk bertukar pikiran. Jika anak terlihat kebingungan atau ada masalah, dekati ia dan ajak bicara tentang apa yang dipikirkannya. Buatlah suasana yang nyaman, misalnya ajak anak melakukan sesuatu yang disukainya lalu setelahnya ajak mengobrol dari hati ke hati.

 

2. Hindari memaksa anak melakukan sesuatu  yang tak diinginkannya

Anak sudah mulai bertanggungjawab kepada dirinya sendiri. Ia sudah mengerti apa yang ingin dan tidak ingin dilakukan. Kesadaran dirinya pun meningkat, sehingga rasa malunya ikut bertambah. Misalnya saja, Mom atau Dad meminta anak menyantap hidangan yang disajikan oleh tuan rumah saat berkunjung ke rumah saudara, padahal ia sedang tidak ingin. Semakin Mom memaksa anak, apalagi sampai dimarahi, semakin ia merasa tidak dihargai dan merasa Mom membuatnya malu di depan saudara-saudara. Sebaiknya tanyakan dulu alasannya, jelaskan mengapa Mom ingin ia melakukan permintaan Mom, baru buat keputusan bersama. 

 

3. Ajarkan tanggung jawab

Mulailah membiarkan anak menyelesaikan masalah sendiri dan jangan langsung memberi pemecahan masalah. Perhatikan waktu yang tepat untuk menawarinya bantuan. Misalnya saja ia lupa menyimpan krayonnya. Ajak anak mengingat-ingat di mana kemungkinan ia meninggalkan krayon, lalu minta ia mencarinya.

 

4. Beri penghargaan

Mom harus bersikap bijaksana. Misalnya jika anak melakukan kesalahan, tegurlah ia lalu katakan apa kesalahannya dan berikan jalan ke luar untuk memperbaikinya. Jika hanya memarahi atau menghukum, anak tidak akan tahu apa yang selanjutnya harus ia lakukan. Sebaliknya, jika ia melakukan hal yang baik, pujilah dan berilah penghargaan. Anak pun makin termotivasi untuk melakukan hal-hal yang baik. 

 

5. Tetap pantau perkembangannya

Mom tetap perlu memantau perkembangan anak karena ia pasti selalu ingin mencoba hal yang baru. Saat itulah Mom membantunya dan memberi bimbingan yang diperlukan. Biarkan anak terus mengeksplorasi kemampuannya dan mengembangkan diri menjadi sosok yang lebih mandiri.

 

6. Beri contoh yang baik

Bagamanapun Mom dan Dad adalah role model bagi anak. Apa yang Mom dan Dad lakukan itulah yang ditirunya. Jadi penting sekali memberi contoh yang baik. Jika Mom menunjukkan sikap sopan kepada orang lain, anak pun pasti akan menirukannya. Begitu juga sebaliknya. Mulailah dari hal yang kecil seperti menyapa dan mengucapkan salam atau terima kasih dengan cara yang sopan serta menggunakan bahasa yang baik.

Sri Puji Rahmawati
Menjadi teman bagi anak adalah cara terbaik untuk menjadi lebih dekat dengan anak, supaya anak lebih leluasa bertukar pikiran dan mengeluarkan semua unek-uneknya
Sri Puji Rahmawati
beri contoh kepada anak yang baik supaya anak menjadi terbiasa dengan hal-hal yang baik dan terhindar dari hal buruk
Explore More

Mendongeng di Kala Hujan

Article- 27 Nov 2015

Jangan Larang Anak Berbicara dengan Orang...

Article- 16 Feb 2016

Pilih Termometer yang Paling Pas Untuk...

Article- 05 Oct 2016