Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

5 Rambu Anak Bermain-main di Dapur

Dengan segala perlengkapan dan bahan makanan di dalamnya, kerap bikin anak penasaran untuk bermain di dapur. Mengajak anak masuk dapur berarti membuka kesempatan untuk mengenalkan beragam jenis bahan makanan sehat beserta cara mengolahnya.

Featured Story

Jangan Takut dengan Matematika


Bagi anak-anak, terutama usia TK, masuk ke dapur memberinya kesempatan mengenal beragam sayur-mayur, buah, tepung, dan bahan pangan lainnnya. Ia pun berkesempatan memegangnya langsung, sambil mengenali bau dan warnanya.


Bagi yang usianya lebih besar, pengalaman berkreasi di dapur akan memotivasi mereka untuk mencoba berbagai tantangan ketrampilan baru. Misalnya, mencuci sayuran, menyiapkan bumbu-bumbu yang akan dipakai, atau melakukan hal-hal sederhana lain.


Tapi jangan sampai lengah, di dapur ada benda tajam, minyak panas, dan api kompor. Karena itu perhatikan rambu-rambunya, ya, Mom.

 

  1. Usia anak
    Sebaiknya tunggu hingga anak Mom setidaknya berusia 3 tahun. Karena pada usia ini, anak sudah memiliki kemampuan berpikir lebih baik. Ia lebih mudah memahami perintah Mom untuk tidak berada di dekat kompor, tidak menggunakan pisau, dan berbagai hal berbahaya lainnya.

    Namun sebaiknya Mom lebih dulu memperkenalkan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan dapur. Misalnya, mulai dari nama-nama bumbu masakan hingga bermacam alat masak. Dengan begitu anak akan semakin mudah memahaminya.

  2.  

     

  3. Siapkan aktivitas khusus
    Mom dapat mencoba menyediakan keranjang berisi mainan masak-masakan atau buku gambar dan pensil warna. Sehingga anak dapat berkreasi selagi Mom sibuk memotong, merebus, atau menumis di dapur.

  4.  

  5. Pastikan keamanan dan kebersihan
    Supaya aman, pastikan benda tajam, minyak panas, microwave, dan berbagai hal berbahaya lainnya berada jauh dari jangkauan anak. Kebersihan dapur juga harus diutamakan. Jangan sampai anak Mom terpeleset karena lantai terlalu lincin akibat tetesan minyak atau air dari keran wastafel. Begitu juga dengan sisa atau ampas memasak di area dapur yang kurang baik bagi kesehatan Mom dan anak.

  6.  

  7. Usahakan memilih resep masakan yang waktu prosesnya tidak terlalu lama
    Sebaiknya aktivitas memasak tidak dilakukan dalam rentang waktu yang panjang. Hal ini karena anak-anak umumnya cepat bosan. Seringkali, antusiasnya dalam melakukan aktivitas didorong oleh rasa penasaran atau ingin tahunya yang besar. Bila Mom ingin anak memiliki minat terhadap aktivitas memasak, maka pilihlah menu masak yang praktis agar berlangsung menyenangkan.

     

  8. Sesuaikan tugas
    memasak di dapur berdasarkan tahapan usia anak. Mulai dari usia 4 tahun anak sudah bisa diajarkan tentang menyenangkannya memasak, sampai anak usia 15 tahun saat sudah lebih mandiri. Yang terpenting lagi, selalu dampingi buah hati selama di dapur. Jangan sampai ia luput dari pengawasan.
Yuliana Yoeli
makasih info nya
Devy Listyarini
harus tetap waspada
Explore More

Hindari Kebiasaan Membanding-bandingkan...

Article- 31 Oct 2016

Olahraga Seru Melalui Permainan...

Tips & Trick- 04 Sep 2015

Bila Si Kecil Mengalami Luka, Apa yang...

Tips & Trick- 08 Dec 2015