Sebagian besar orangtua, termasuk Mom, biasanya menganggap anaknya masih kecil untuk membicarakan masa pubertas. Padahal topik pembicaraan yang sering dianggap tabu ini dibutuhkan anak agar tidak merasa bingung, takut atau mencari informasi yang kurang tepat saat mengalami hal tersebut.
Featured Story
Agar dapat mendiskusikannya tanpa rasa sungkan, coba atasi dengan beberapa langkah ini.
- Berdiskusi Secara Terbuka
Biasanya anak perempuan akan mengalami pubertas pada usia 8-13 tahun dan laki-laki pada 10-16 tahun. Jelaskan bahwa perubahan yang terjadi pada tubuhnya adalah hal yang normal dan terjadi pada semua anak. Mungkin pada awalnya, ia akan merasa malu, bingung, bahkan menolak mendengarkan.
Beritahukan padanya bahwa Mom akan selalu ada setiap saat untuk membantu menjawab pertanyaannya. Jike perlu, jadwalkan waktu rutin untuk berbicara dari hati ke hati, misalnya seusai makan malam bersama, sebelum tidur atau saat ngobrol santai di akhir pekan.
- Menjawab Pertanyaan dengan Jujur
Jangan kaget jika pertanyaan yang diajukan anak-anak sangat beragam, karena rasa ingin tahu yang cukup tinggi tentang pubertas. Bila anak memilih berbicara dan berbagi dengan Mom, penting untuk menjawab segala keingintahuannya dengan jujur dan sebaik mungkin.
Jika tidak mengetahui jawabannya, Mom dapat melibatkan anak untuk bersama-sama mencari tahu, baik lewat sumber-sumber terpercaya di internet atau berkonsultasi langsung dengan dokter.
- Hindari Mengejeknya
Saking bingungnya menghadapi perubahan pada tubuh yang terjadi cukup signifikan, anak-anak menanyakan hal-hal yang terkadang kurang masuk akal. Sebisa mungkin jangan menertawakan atau mengejeknya lho, Mom. Bukannya menyelesaikan masalah, anak justru enggan bertanya atau berbagi cerita apa pun.
Selain itu, persiapkan diri untuk menghadapi perubahan emosi pada anak, karena pengaruh masa pubertas. Setelah memahami hal tersebut, Mom dapat lebih mudah menghadapi serta berkomunikasi dengannya, tanpa harus membuatnya merasa rendah diri.
- Miliki Informasi yang Lengkap dan Jelas
Untuk dapat menjawab pertanyaan tentang masa pubertas dengan jelas dan tepat, Mom wajib membekali diri sendiri dengan informasi yang lengkap. Selain menggunakan bantuan internet untuk mencari jawabannya, bisa juga berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dan menggunakan pengalaman sendiri. Agar lebih mudah dalam menjelaskannya, tidak ada salahnya memiliki alat peraga atau buku untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada tubuh anak selama pubertas.
Menjaga komunikasi dan keterbukaan dengan anak menjadi kunci kesiapannya menjalani masa pubertas. Yuk Mom, selalu berikan dukungan dan pendampingan baginya untuk menghadapi fase perkembangan tubuhnya ini.