Perkembangan zaman yang pesat membuat anak-anak sekarang makin melek teknologi. Selain mencari informasi dan bermain games, gadget yang ada di tangan sering juga dimanfaatkan untuk bergaul di media sosial, seperti Facebook, Twitter, maupun Instagram.
Featured Story
Sayangnya, tidak semua informasi di dalamnya cocok dibaca anak-anak, seperti konten kekerasan dan pornografi. Belum lagi, risiko cyberbullying, penculikan, atau pengambilan data pribadi yang dapat terjadi. Jangan jadi orangtua yang gaptek, kenali dunia media sosial dan awasi penggunaannya, untuk membendung efek negatifnya.
- Menentukan Kesiapan Anak
Sebelum mengizinkan anak memiliki media sosial, Mom wajib tahu kesiapan anak untuk menggunakannya dengan bijak dan tetap menghormati orang lain. Seharusnya, menurut Children’s Online Privacy Protection Act, membiarkan anak-anak di bawah usia 13 tahun membuat akun online tanpa izin orangtua yang bisa diverifikasi adalah ilegal.
Beberapa anak mungkin siap menangani media sosial di umur tersebut, tapi kemungkinan besar akan mengalami kesulitan. Sebaiknya berikan pengertian pada anak dan pastikan ia dapat menggunakannya dengan bertanggungjawab atau tidak.
- Mendampingi Anak Saat Menggunakan Media Sosial
Dari sekian banyak media sosial, menurut Monica Sulistiawati, M.Psi, psikolog dari Personal Growth, Facebook menjadi medsos yang paling perlu diwaspadai oleh orangtua. Walau mencantumkan syarat minimal usia 13 tahun, aturan tersebut mudah dimanipulasi sehingga anak-anak yang usianya lebih muda biasanya sudah memiliki akun media sosial karena tekanan dari teman-teman sebayanya.
Walau anak sudah dianggap layak memiliki akun mendia sosial, Mom tidak boleh tinggal diam. Tetap berikan bimbingan dan pendampingan saat sedang menggunakannya. Ingatkan untuk menggunakan bahasa yang baik dan tidak menyulut kebencian atau pertengkaran. Selain itu, berikan penjelasan saat mengunggah foto dan data diri agar tidak sembarangan dipakai oleh orang-orang yang punya niat buruk.
- Menjadi Silent Reader
Tidak hanya dapat mengasah kemampuan sosialisasi, media sosial juga bisa memberikan dampak buruk, misalnya risiko bully, kekerasan verbal, bahkan konten yang kurang pantas dilihat anak-anak. Untuk mencegah hal tersebut, Mom bisa berteman di medsos untuk memudahkan pengawasan. Jika ada hal-hal yang dianggap melenceng, jangan langsung memarahinya tapi ajak untuk diskusi dan berikan pengertian sejelas-jelasnya.
Beritahu Etika Bermedsos
Agar terhindar dari bully dan mengurangi risiko salah paham, ajari anak tentang etika bermedia sosial. Mulai dari pemilihan kalimat yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain, penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti orang lain, dan tetap sopan walau tidak bertemu langsung.
Jadilah orangtua yang melek teknologi, terutama dalam hal penggunaan media sosial, untuk membentengi anak-anak dari dampak buruk pertemanan modern ini.