Bermain sendirian memang dapat memberi kesempatan bagi anak untuk bersenang-senang sambil mengembangkan kemampuan kognitifnya. Namun bukan berarti Mom tak perlu melibatkan diri dalam berbagai permainan yang ia lakukan. Di samping ikatan dan komunikasi jadi tak terbangun secara efektif, berikut beberapa alasan lain mengapa tak boleh sering-sering membiarkan anak Mom bermain sendirian.
- Tak tahu mainan favorit anak
Niatnya membelikan mainan untuk membuat anak senang. Tapi kenyataannya bisa sebaliknya. Anak malah cepat bosan karena mainannya terlalu mudah, atau justru merasa tidak fun karena jenis permainannya terlalu rumit. Nah, supaya tak keliru seperti itu, dampingi anak Mom ketika bermain. Dengan begitu Mom akan tahu jenis mainan seperti apa yang ia butuhkan di setiap tahap perkembangannya. - Mengurangi efek negatif dari games
Seringkali orangtua memanfaatkan gadget sebagai ‘senjata’ untuk meredam kerewelan anak agar bisa melanjutkan aktivitasnya tanpa gangguan, deh.
Bila Mom sering melakukan hal seperti itu, sebaiknya segera hilangkan kebiasaan buruk tersebut. Sebab, permainan pada gadget tidak selalu aman. Misalnya game yang mengandung unsur kekerasan seperti perkelahian atau tembak-tembakan. Mom wajib mendampinginya untuk menjelaskan bahwa kejadian seperti itu hanya ada pada game dan tidak untuk dicoba saat bermain dengan teman. Jangan lupa batasi juga screen time anak, ya, Mom. - Kondisi wahana kadang kurang baik
Terkadang, ada berbagai wahana dalam taman bermain kualitasnya kurang baik. Contohnya, terdapat bagian yang berpotensi melukai anak Mom, seperti besi yang berkarat pada ayunan atau tonjolan tajam akibat proses pengelasan yang buruk. Untuk mencegah dari hal yang tak diinginkan ini, Mom perlu mengawasi anak Mom ketika bermain di sana. - Kurang termotivasi melakukan eksplorasi
Anak biasanya punya mainan favorit yang gemar ia mainkan terus-menerus. Namun tidak ada salahnya jika Mom mengajak ia mengeksplorasi main lain yang berbeda. Terutama jika mainan tersebut dapat mengembangkan kemampuan baru pada anak. Nah, supaya anak tertarik, Mom harus pandai-pandai mendemonstrasikannya. Setelah anak terlihat berminat, ia pasti mau ikut Mom untuk bermain.
Penting untuk Mom ingat, tugas orangtua bukanlah membelikan bermacam-macam mainan untuk anak. Keterlibatan orangtua saat anak bermain lebih bernilai daripada mainan semahal apapun. Selamat bermain, Mom.