Pesta tahun baru yang diwarnai bunyi terompet dan kembang sudah usai. Masih ingat dengan resolusi yang dibuat anak? Meskipun sifatnya masih sebatas pembelajaran bagi diri anak, namun Mom dapat mendukungnya dengan mengingatkan si kecil agar belajar tanggung jawab dengan apa yang sudah direncanakannya.
Simak yuk, Mom, cara mudah membantu anak meraih resolusinya!
1. Manfaatkan waktu bersama
Sesuai dengan perkembangan usianya, anak-anak masih membutuhkan pelukan dan kasih sayang seorang Ibu. Mom bisa memanfaatkan momen ini untuk berbicara seputar resolusi yang pernah dibuatnya. Beritahukan pada anak bahwa resolusi itu ibarat tanggung jawab. Jika sudah pernah membuatnya sebisa mungkin harus bisa menjalankannya, seperti saat anak menuliskan tidak lagi makan yang manis-manis, maka Mom dapat mengingatkannya sembari memeluk agar ia tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis
2. Bantu pertahankan komitmennya
Jika anak sudah mau berkomitmen, tugas Mom berikutnya terus memberinya semangat dan memantau agar dia benar-benar melakukannya. Pilihan untuk tidak banyak makan junk food misalnya, maka saat jalan-jalan ke mal melihat restoran cepat saji harus mengingatkan anak agar tidak mudah tergoda. Sebagai gantinya, Mom bisa mengajak ia ke restoran yang menyajikan menu makanan sehat seperti bistik ikan
3. Buat lebih mudah diingat
Agar anak tidak sampai lupa dengan resolusinya, tempelkan di tempat yang mudah terlihat di rumah. Menempelkan di kulkas bisa menjadi cara yang tepat karena bisa mengingatkannya manakala ia diam-diam ingin memakan kue tart. Tempelkan juga tulisan resolusi anak di kamar tidurnya dengan tulisan yang besar sehingga ia akan lebih mudah mengingatnya baik sebelum maupun sesudah tidur
4. Kontrol secara berkala
Orang dewasa saja kadang masih suka melanggar pantangan dalam resolusinya, apalagi anak-anak yang masih senang menjalani aktivitas sesuka hatinya. Melakukan kontrol secara berkala dibutuhkan agar anak tetap pada komitmennya dan tidak sampai lupa. Namun begitu, hindari memaksa anak untuk melakukan apa yang telah ia susun dalam resolusinya. Bagaimanapun juga hal ini (resolusi) merupakan bagian dari pengenalan, dan jika anak merasa berat menjalaninya, maka alangkah bijaknya jika mau memberikan toleransi.
Tak kalah pentingnya adalah sikap optimis dari orangtua sebagai orang terdekat bagi anak. Keoptimisan Mom & Dad diharapkan juga ‘menular’ kepada anak ketika membaca kembali resolusinya. Dengan demikian, ia akan merasakan dukungan maksimal dari orangtua. Silakan dicoba ya, Mom!