Perasaan takut wajar saja terjadi pada anak-anak, terutama saat berada di lingkungan baru, bertemu dengan orang-orang asing, atau merasakan hal-hal yang belum pernah dialami sebelumnya. Untuk mengatasinya, ada beberapa pendekatan yang bisa Mom coba berikut ini.
Featured Story
- Media Permainan
Bermain dapat membantu anak-anak mengatasi ketakutan yang dimiliki. Mulailah dengan permainan sederhana dan tidak membutuhkan banyak waktu untuk mempersiapkannya, seperti pura-pura bertukar peran. Anak bisa menjadi Mom atau orang dewasa lainnya di keluarga. Saat ia menirukan pergi bekerja, coba mengejarnya dengan gaya konyol dan tangisan yang berlebihan.
Begitu juga saat anak ingin melompat-lompat di atas tempat tidur. Ketimbang melarangnya dengan keras yang justru membuatnya nekat melakukannya di luar pengawasan Mom, perbolehkan asal memintanya untuk berhati-hati. Cara ini membuat ketakutannya akan mencoba hal-hal baru menjadi berkurang.
- Memberikan Pendampingan
Anak yang benar-benar merasa ketakutan, misalnya karena bertemu orang asing atau melihat binatang yang tidak disukainya, sangat membutuhkan kehadiran Mom. Berikan pelukan erat, terutama saat sedang menangis bahkan hingga gemetaran. Beritahukan bahwa situasi yang buruk akan segera berakhir, karena Mom ada di sampingnya.
- Ajari Melepaskan Emosi
Tinggallah selama yang diperlukan untuk meningkatkan rasa nyaman, aman, dan percaya diri, untuk mencairkan ketakutannya. Biarkan anak melepaskan emosinya hingga merasa tenang dan mulai bisa tertawa. Jangan memaksa anak untuk segera mengatasinya. Beri ia cukup waktu untuk beradaptasi pada lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Bersikap santai dan tidak terlalu menggebu-gebu justru akan membuat anak menyadari, bahwa rasa takut merupakan hal biasa.
Mom juga dapat menghindari memberikan contoh yang salah bagi anak. Terkadang, orangtua menunjukkan reaksi takut yang berlebihan saat berada di depannya, dan akhirnya mempengaruhi anak untuk sama-sama menjadi takut. Tunjukkan padanya bahwa Mom mampu mengatasi rasa takut dengan tenang dan tidak berlebihan.
- Jangan Menertawakannya
Terlalu serius atau bersemangat dalam menangani ketakutan anak memang tidak dianjurkan, tapi meremehkan bahkan menertawakannya, juga berakhir sama buruknya. Bukannya ketakutan itu berakhir, tapi bisa menjadi-jadi. Pada dasarnya, saat anak merasakan ancaman yang nyata sehingga merasa ketakutan. Oleh karena itu, hal ini perlu segera diatasi dan bukannya ditertawakan.
Menangani rasa takut pada anak dengan cara yang tepat akan membuatnya lebih siap dan berani dalam menghadapi tantangan baru yang akan datang.
