Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Cara Tepat Menegur Anak Saat Melakukan Kesalahan

Umumnya anak-anak memiliki memori atau ingatan yang sangat singkat, impulsif, dan penuh rasa ingin tahu. Sehingga butuh arahan positif terus-menerus agar mereka terbiasa dan menjadikan nasihat Mom sebagai pedoman hidupnya.

Featured Story

Menabung, Yuk!

 

Supaya prosesnya efektif, Mom perlu teknik khusus saat menegurnya. Berikut beberapa tip untuk membantu Mom menegur anak dengan cara yang tepat:

 

  1. Hindari kata-kata kasar dengan intonasi suara yang meninggi
    Bukannya membuatnya jera atau berperilaku lebih baik, bentakkan atau kata-kata kasar yang diucapkan kepadanya justru lebih sering membuat perasaannya terluka. Tegas memang boleh, namun jangan sampai membentak, ya, Mom. Supaya anak Mom tak merasa terintimidasi atau tertekan, sebaiknya katakan, “Stop!” diserta alasan yang positif dan masuk akal. Jangan disambung, “Kamu nakal!” agar anak akan merasa nyaman dan menghentikan perilakunya.

  2. Hindari kata “jangan”
    Sulit bagi seorang anak untuk menaati perintah yang diawali dengan kata negatif seperti “jangan”. Lebih baik gunakan kalimat positif, “Mom lebih senang jika…”. Arahan yang positif akan berdampak lebih baik bagi perkembangan perilaku anak Mom.

  3. Jelaskan alasan di balik permintaan Mom
    Misalnya saat anak Mom menimpuk-nimpuk air di kolam ikan dengan batu. Daripada memarahinya dengan kalimat “Jangan ditimpuk, dong, kolamnya, adek bandel banget, sih!” lebih baik katakan, “Dek, berhenti memukul airnya, ya. Lihat, tuh, ikan-ikan itu jadi ketakutan. Kalau kena batu, pasti ikannya kesakitan, kasihan ikannya.” Memberi pengertian seperti itu akan membuat anak lebih empati atau peduli terhadap dampak dari perilaku negatifnya.

  4. Gunakan kata “kita” saat menegur
    Seringkali anak-anak memang sulit diarahkan ketika sedang asyik dengan aktivitasnya. Misalnya, saat jam makan tiba, ia masih senang dengan buku atau mainannya, dan sebagainya. Bila menghadapi situasi seperti itu, jelaskan bahwa “kita” selalu duduk di meja makan kalau makan, atau “kita” sudah sepakat bila jam belajar tiba ia harus segera belajar dan menyelesaikan tugas supaya bisa mendapatkan jam bermain tepat waktu. Sehingga, anak juga belajar bahwa aturan itu juga dijalankan oleh anggota keluarga yang lain.

  5. Hindari memberi label negatif kepada anak
    Menegur anak dengan mengatakan dirinya itu bandel, bodoh, payah ataupun malas hanya karena anak tak mampu melakukan apa yang diharapkan jelas tidak baik bagi perkembangan psikologisnya. Dampaknya, anak Mom akan memiliki kepercayaan diri yang rendah. Daripada melabelinya dengan kata-kata itu, sebaiknya beri penjelasan khusus agar ia mengerti benar di mana letak kesalahannya.

  6. Biarkan anak membuat pilihan
    Misalnya, bila anak Mom bersikeras untuk menolak berpakaian, cobalah untuk memberikannya pilihan. Minta ia memilih dari antara dua atau tiga pakaian. Cara ini biasanya lebih efektif untuk mengalihkan sikap bersikerasnya. Karena dengan pilihan, anak juga akan merasa sedang memegang kendali.

  7. Bila terlanjur marah, tenangkan diri Mom dulu
    Tenangkan diri Mom di dalam atau luar ruangan sebelum bicara dengan anak. Atur napas dan hitung sampai sepuluh atau sampai Mom merasa sudah bisa mengendalikan emosi, baru pergi menemuinya. Bila Mom terampil menetralkan emosi, Mom jadi lebih mudah menegur anak tanpa terpicu amarah berlebihan.
Yuliana Yoeli
makasih info nya
Explore More

Lakukan Perubahan Dimulai Dari Diri...

Article- 10 Oct 2013

Mengapa Anak Laki-Laki Lebih Dekat pada...

Article- 30 Jan 2017

Makan Sehat Dimulai dari Rumah

Article- 06 May 2015