Teringat tagline sebuah iklan “berani kotor itu baik”. Tersirat bahwa untuk memaksimalkan perkembangan otak anak, berkotor-kotor ria itu termasuk kegiatan untuk mencerdaskan anak. Karena dengan kotor, anak berani untuk eksperimen dan mencoba berbagai hal. Termasuk juga berlari-lari, menumpahkan air, bermain di halaman, itu semua bagian dari eksplorasi anak terhadap lingkungan. Menurut American Association of Gifted Children, Duke University, Durham, North Carolina (AS), berikut beberapa ciri-ciri anak cerdas.
Featured Story
1. Mampu membaca di usia dini.
Sejak usia 6 bulan, Mom sudah bisa mengenalkan anak dengan buku mengenal tekstur dengan buku touch and feel. Anak belajar mengenal tekstur sekaligus mengenali gambar serta suara yang Mom hasilkan. Daya ingat yang baik serta kemampuan belajar dengan cepat menjadi modal utama untuk anak bisa membaca sejak dini
2. Mampu berjalan dan bicara di usia dini.
Dengan perkembangan koordinasi tubuh dengan otak yang maksimal, maka anak mampu berjalan lebih cepat
3. Aktif bertanya.
Anak yang suka bertanya, cepat bosan, selalu ingin tahu adalah anak yang cerdas, kritis dan menjengkelkan bagi Mom karena tidak pernah puas. Namun jika Mom bisa mengarahkan minatnya, maka kecerdasannya akan berkembang maksimal
4. Aktif berargumentasi.
Kemampuan berpikir analitis yang pesat serta nalar yang jalan membuat anak cerdas senang berpikir kritis. Inilah tantangan Mom untuk terus mengembangkan pengetahuan agar bisa mengimbangi argumentasi anak
5. Tulisan tangannya tidak rapi.
Ketika anak ingin mencurahkan isi pikirannya ke kertas, gerakan tangannya tidak mampu mengimbangi. Kadang dia suka menterjemahkan kedalam gambar atau simbol karena gambar mewakili seribu kata
6. Mampu berpikir kreatif.
Anak cerdas menyukai segala sesuatu yang tidak wajar atau berpikir out of the box
7. Senang bereksperimen.
Mencoba rute baru, mencoba hal baru, selalu ada hal baru dalam kesehariannya karena anak kreatif cepat bosan. Terkadang hal yang dia lakukan cukup ekstrim. Namun Mom bisa membantu sifatnya ini dengan menciptakan rumah yang aman untuk anak
8. Senang mengamati.
Kalo istilah masa kini “kepo”. Tapi keingintahuan ini bisa menjadi hal yang baik karena anak mengamati segala sesuatu dengan detil dan bisa menjadi pengingat Mom ketika Mom lupa (karena daya ingatnya yang tinggi).