Kreativitas lahir dari begitu banyaknya proses pembelajaran dan pengalaman yang dirangkum oleh otak. Mekanisme ini dapat berlangsung optimal bila seorang anak punya banyak kesempatan. Namun, secara tidak sadar, mungkin Mom sering melakukan hal-hal keliru yang justru menghambat anak Mom untuk tumbuh menjadi anak yang cerdas dan kreatif.
Featured Story
Penasaran perilaku seperti apa yang bisa membuatnya demikian? Berikut adalah 5 contoh kondisi yang menghambat kecerdasan anak Mom.
- Sikap terlalu protektif
Dunia anak semestinya dipenuhi dengan eksplorasi, sehingga mereka punya kesempatan mempelajari banyak hal. Namun, kesempatan berharga itu akan hilang bila orangtua memberikan pola asuh yang terlalu protektif.
Selain membuat anak merasa terkekang, pola asuh seperti itu juga membuatnya sulit mengekspresikan diri dan gagasannya. Berbagai larangan dalam banyak hal tentu dapat mengancam perkembangan otak dan kreativitasnya kelak. Bila memang harus melarang, sebaiknya orangtua mengarahkannya dengan cara halus dan bersifat edukatif.
- Sedikitnya kesempatan anak untuk sendiri
Tak hanya orang dewasa yang butuh waktu untuk sendiri, setiap anak juga membutuhkannya, lho, Mom. Kesempatan ini banyak dimanfaatkan anak untuk mengolah pemikirannya tanpa merasa dituntut. Dari sini pula kecerdasan anak Mom dapat terstimulasi.
Kesempatan untuk sendiri selama 1 jam per hari cukup untuknya. Selebihnya Mom bisa menemani ia bereksplorasi, termasuk saat bersama teman-temannya.
- Sering mengkritik anak
Anak yang banyak ‘terpapar’ komentar negatif dalam aktivitas kesehariannya akan takut sekaligus malas untuk mencoba beragam hal baru. Mereka cenderung merasa apa yang dilakukannya serba salah dan membingungkan. Kebiasaan mengkritik juga menyebabkan minimnya rasa percaya diri dan kreativitasnya. Keduanya menjadi tumpul karena tak diasah dengan baik. Apalagi bila disertai dengan amarah.
Untuk mencegah anak Mom mengalami hal itu, maka Mom harus piawai mengolah kritikan negatif menjadi sebuah arahan yang membangun. Nasihat yang dikemas dengan baik disertai pujian atau pelukan adalah cara terbaik untuk mengembangkan ketentraman psikologisnya. Kondisi psikologis yang seimbang banyak menstimulus perkembangan jaringan otaknya.
- Minimnya waktu bermain
Saat bermain, anak Mom bisa dengan bebas mengekspresikan ide dan memiliki pengalaman yang bagus untuk perkembangan keterampilannya. Namun bila kesempatan bermainnya minim, maka akan minim pula ‘khasiat’ tersebut ia dapatkan.
Bermain bisa berarti banyak. Baik itu bermain bersama teman atau Mom, untuk mengembangkan kecerdasan motoriknya, kesenangannya, maupun bermain eksplorasi lewat berbagai mainan edukatif.
- Jarang memberikan kesempatan berpendapat
Salah satu dari lingkup kreativitas adalah adanya kemampuan berpikir kritis. Nah, berbagai sanggahan seperti pendapat dan pertanyaan yang anak sampaikan justru menunjukkan bahwa ia sedang tumbuh menjadi anak yang berpikir kritis. Jika kesempatan ini banyak diredam, tentu malah menghambat dirinya.
Untuk itu, sebaiknya Mom sering mengajak anak Mom berdialog. Pembahasannya bisa apa saja, seperti tentang aktivitasnya, permainan yang dilakukan, tentang buku yang Mom bacakan, dan sebagainya. Kesempatan berdialog dan mengemukakan pendapat sangat ampuh menunjang kreativitas.