Tahukah Mom, bahwa imunisasi anak tidak berhenti setelah dia melewati usia 1 tahun? Ada beberapa imunisasi lanjutan yang diberikan saat anak menginjak usia balita, juga saat usia sekolah, lho. Dan ternyata, Mom, setelah anak menginjak usia 5 tahun penting baginya untuk mendapatkan imunisasi lanjutan atau ulangan yang harus diberikan pada usia tertentu. Apa saja sih, jenisnya?
Featured Story
Kenali kelompok imunisasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia membagi imunisasi ke dalam dua kelompok, yaitu imunisasi yang diwajibkan, seperti Campak, Hepatitis B, DPT, BCG dan Polio, dan imunisasi yang dianjurkan, seperti Hepatitis A, Hib, Pneumokokus (PCV), Influenza, MMR, Tifoid, Varisela, dan HPV. Dapatkan tabel imunisasi lengkap di klinik maupun rumah sakit terdekat, untuk mengetahui beragam imunisasi yang perlu untuk anak.
Jenis-jenis imunisasi usia sekolah
Secara garis besar, ada dua manfaat imunisasi yang diberikan pada anak di usia sekolah. Yang pertama adalah imunisasi lanjutan dari imunisasi yang diterima anak saat bayi, dengan manfaat untuk melengkapi siklus imunisasi anak. Sementara manfaat yang kedua adalah imunisasi ulangan, sebagai penguat efek imunisasi yang diterima anak saat bayi.
Imunisasi ulangan penting dilakukan karena kadar antibodi yang meningkat saat imunisasi pertama sudah menurun, bahkan habis. Hal ini membuat anak rentan terserang penyakit, sehingga perlu dilakukan pengulangan imunisasi.
Macam imunisasi ulangan yang diberikan di usia sekolah di antaranya adalah:
1. Imunisasi polio: Disebabkan oleh virus polio yang bisa menyebabkan radang selaput otak dan kelumpuhan seumur hidup. Imunisasi ulangannya diberikan saat anak usia 5-6 tahun dan 12 tahun.
2. Imunisasi DTP (Difteri, Pertusis, Tetanus). Imunisasi ini diberikan ulangannya pada anak usia prasekolah (5-6 tahun) untuk melindungi anak dari penyakit-penyakit:
- Difteri: Penyakit yang ditularkan melalui percikan ludah, disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae, menyebabkan sesak napas, kerusakan jantung dan syaraf, serta kematian.
- Pertusis: Batuk rejan berkepanjangan, disebabkan oleh Bordetella pertussis, dengan ciri batuk diiringi suara mendesing, dapat menyebabkan infeksi telinga, radang paru, kerusakan susunan syaraf, dan kematian.
- Tetanus: Disebabkan bakteri tetanus yang bisa menyerang gigi berlubang, luka yang dalam dan kotor, infeksi telinga yang bernanah yang menyebabkan kekakuan leher, mulut, punggung, dada, perut, dan anggota gerak, yang disusul dengan kejang-kejang yang berujung kematian.
3. Imunisasi campak: Merupakan imunisasi ulangan kedua di usia 4-6 tahun. Berfungsi mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan radang paru, radang otak, kejang-kejang, dan kematian.
Beberapa imunisasi anjuran yang diberikan kepada anak usia sekolah, di antaranya adalah Varisela, yang berfungsi untuk mencegah cacar air. Imunisasi ini diberikan setelah anak mulai masuk TK atau berusia 5 tahun. Lalu ada imunisasi Influenza yang disarankan diberikan setiap tahun kepada anak, dan imunisasi HPV yang berfungsi untuk mencegah kanker mulut rahim. Imunisasi ini diberikan kepada anak perempuan di atas usia 10 tahun sebanyak tiga kali.
Mom, pastikan anak mendapatkan semua perlindungan yang dibutuhkannya, ya!