Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Jadilah Sahabat Bagi Anak

Di era modern, anak lebih senang jika dianggap sebagai teman daripada dinasehati dan mendengarkan perintah 1 arah. Mereka sudah terbiasa kritis dan berani mengemukakan pendapatnya. Mom & Dad sebagai orangtua sebaiknya bisa menempatkan diri sebagai sahabat anak agar dapat menuntunnya menjadi percaya diri, bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan pendapat.

Featured Story

Bullying, Empati dan Sosialisasi

 

Salah satu buku yang bisa dijadikan acuan untuk adalah TALKinc karangan  Erwin Parengkuan, Alexander Sriewijono, Becky Tumewu. Buku ini memfokuskan kepada permasalahan anak direntang usia 6 hingga 12 tahun, membantu orangtua untuk menjadi teman berlatih anak mengenali diri, menggali mimpi serta mengekspresikan diri. Mengutip sedikit dari buku ini “Di rentang usia 6 hingga 12 tahun, anak mengenal 3 lingkungan diluar dirinya  keluarga, teman serta luar rumah (Mall, sekolah, taman bermain,tempat les dan lain-lain).”

 

Mengingat pertemanan menjadi faktor kedua terpenting setelah keluarga, maka menjalin pertemanan dengan anak menjadi poin yang cukup penting. Mengapa? Karena keberadaan mereka diluar rumah sudah cukup signifikan sehingga banyak informasi yang mereka serap diluar kontrol Mom dan Dad. Mereka berteman di sekolah dengan beragam anak dari berbagai rentang umur, berteman dengan anak tetangga dan juga berteman dengan orang dewasa baik di lingkungan rumah & sekolah. Sehingga ketika orangtua dianggap anak bukan sebagai temannya, maka ada kemungkinan anak tidak mau jujur kepada orangtua mengenai apa yang dia pelajari diluar pelajaran. Seperti kata-kata yang tidak sopan atau simbol tangan yang berarti tidak baik. 

 

Pada rentang usia 6-12 tahun, anak juga mulai memiliki beberapa sahabat atau “musuh”. Perubahan ini pun bisa terjadi sangat cepat. Minggu ini Syira bercerita sahabat aku adalah Athaya dan Asanty. Lalu minggu berikutnya Syira bilang, “aku suka berteman dengan Sakila. Asanty gak asik lagi diajak main”. Dan mereka juga bisa sangat ekspresif terhadap perasaannya, baik perasaan positif seperti “aku suka bermain sama kamu” atau negatif seperti “aku tidak suka sama kamu. Jadi jangan duduk dekat aku.” Bahkan perkataan negatif ini bisa dia utarakan berkali-kali sehingga menteror temannya tersebut. Belum lagi pertemanan berkelompok (geng) sudah mulai. Sehingga intimidasi (bullying) semakin kerap berani dilakukan anak di jelang usia 10 tahun keatas. Mereka juga senang pergi bareng geng-nya ke Mall, nonton bioskop atau menginap di salah satu rumah temannya. 

 

Disinilah perlunya orangtua menjadi sahabat, tempat curhat agar ketika anak merasa nyaman untuk bercerita apa saja tentang dunianya, maka Mom & Dad pun akan lebih mudah memantau tanpa berkesan menjadi satpam. Menjaga dan menyelipkan norma serta nilai sopan santun dalam bergaul, tanpa berkesan menggurui. Memberi tahu cara berpakaian yang sesuai waktu, lokasi dan bentuk acaranya juga bagian dari mengajarkan kesopanan. Karena anak akan lebih mudah diberi informasi, ketika hatinya tenang serta pikiran terbuka.

Yeni Setiyawati
Setuju sekali
Yeni Setiyawati
Anak adalah sahabat yang selalu ada
Explore More

Makan Sehat Dimulai dari Rumah

Article- 06 May 2015

Tanda Anak Sudah Cerdas Secara Emosi

Article- 12 Feb 2014

Ini Nih Dampak Baiknya Teknologi Bagi Anak

Article- 13 Dec 2017