Pernahkah Mom bertemu anak yang menurut Mom kurang sopan? Seperti tidak menyapa ketika bertemu (lebih banyak kepada anak yang menjelang remaja), atau tidak mengucapkan terima kasih ketika dibantu. Hal-hal sepertinya nilai kesopanan dan tata krama mulai ditinggalkan atau terlupakan untuk diajarkan kepada anak di era modern sekarang ini. Sedangkan sebagai bangsa Indonesia, budaya kita mengajarkan sopan santun yang mempunyai perbedaan dengan gaya hidup orang luar negeri.
Featured Story
Tata krama atau sopan santun adalah tindakan positif seseorang yang bisa dianggap pantas dilakukan kepada orang lain, seperti saling bertegur sapa atau mengucapkan salam ketika bertemu dan mengucapkan terima kasih ketika ditolong. Tata krama diajarkan sudah dari sejak jaman dulu pada setiap anggota keluarga.
Tata krama pun bisa diajarkan sedari dini, misalnya :
1. Mengucapkan atau memberi salam kepada orang yang baru dikenal, dan bertanya bagaimana kabarnya jika orang tersebut sudah cukup dikenal.
2. Selalu mengucapkan terima kasih bila seseorang melakukan kebaikan sekecil apapun. Bisa dimulai dari Mom sendiri, seperti, “Terima kasih yaa adik sudah mengambilkan kacamata Mama”
3. Berkata dengan nada yang lembut tetapi tegas “Kakak, kecilkan suaramu karena adik sedang sakit dan sekarang perlu istirahat biar lekas sembuh dan bisa bermain kembali dengan kakak”
4. Menghormati atau sopan terhadap orang yang lebih tua dari dirinya. “Kakak, hormati Ibu/Bapak Guru karena mereka adalah orang yang Mom dan Dad berikan kepercayaan selama kalian berada di sekolah”.
Hal ini bisa kita katakan kepada anak-anak yang menjelang remaja.
Mengajarkan tata krama pada anak usia dini pastinya membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang. Kalau nilai-nilai sopan santun dan keramahan kita kenalkan tiap hari, maka anak akan menyerap dan mengikuti apa yang kita ajarkan karena pada usia dini kemampuan untuk menyerap segala sesuatu yang ada di depan mereka sangat cepat. Sudah pasti dibutuhkan ekstra kesabaran dan konsekuensi untuk tidak melanggar sendiri apa yang telah kita ajarkan pada anak, sebab jika kita melanggar, anak-anak malah akan menjadi bingung dan tidak akan mengikuti arahan kita selanjutnya. Dan ketika orangtua sudah cukup baik mengajarkan tata krama pada anak-anaknya, maka ketika anak bergaul di luar lingkungan keluarga, tata krama tersebut yang akan menjadi pedoman kehidupannya.