Saat ini para ibu hamil harus ekstra waspada terhadap berbagai penularan penyakit lewat gigitan nyamuk. Karena kini tak hanya penyakit malaria, demam berdarah, dan cikungunya saja yang bisa ditularkan, tapi juga virus Zika yang diduga menyebabkan penyakit microcephaly pada bayi. Microcephaly merupakan kondisi tidak berkembangnya pertumbuhan otak janin di masa kandungan. Sehingga bayi lahir dalam keadaan otak yang masih berukuran kecil dan tidak proporsional dengan ukuran aslinya. Meskipun memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang normal, risiko dari penderita microcephaly sangat berbahaya. Keterbelakangan mental, keterlambatan perkembangan, hingga kejang berpotensi menimpa penderita.
Featured Story
Alarm menyebarnya virus
Keterkaitan virus Zika dengan microcephaly diketahui saat terdeteksi adanya cacat lahir pada ribuan bayi di Brazil. Peningkatan penderita microcephaly ternyata berbanding lurus dengan penyebaran virus Zika. Sebagai negara dengan penderita cukup tinggi (daerah endemik), Brazil terus melakukan penelitian mendalam terkait hubungan antara virus Zika dengan microcephaly. Sementara, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) (Badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat yang berbasis di DeKalb Country, Georgia) menerapkan travel warning (peringatan berperjalanan) di 14 negara, terutama di wilayah Amerika Latin dan Karibia, untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Profesor Laura Rodrigues, dari Brazilian Academy of Sciences dan London School of Hygiene and Tropical Medicine berpikir virus Zika akan terus menyebar, dan kemungkinan akan mencapai semua negara dan kawasan tempat nyamuk Aedes Aegypti ditemukan.
Sering kali tidak disadari
Gejala terjangkit virus Zika meyerupai demam berdarah. Awalnya ditandai oleh gejala ruam, demam, rasa sakit pada sendi, dan mata merah. Sering kali justru gejala ini tidak disadari oleh penderita. Untuk penanganan, sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang terbukti ampuh melawan virus Zika. Peningkatan konsumsi air putih menjadi rekomendasi terbaik untuk menurunkan gejalanya seperti demam dan nyeri. Hindari juga beberapa tempat yang diduga berpotensi menyebarkan virus Zika. Daerah yang diberlakukan travel warning oleh CDC di antaranya Meksiko, Karibia, dan bagian lain dari Amerika Tengah dan Selatan. Sedangkan untuk pencegahan, tangkal berkembang biaknya nyamuk dengan membersihkan lingkungan rumah secara berkala, menguras penampungan air secara rutin, serta mencegah timbulnya genangan air. Segera periksakan keluarga ke dokter jika menemukan gejala serupa, terutama jika gejala tersebut dirasakan sepulang dari luar negeri, terutama negara endemik.