Amat disayangkan hingga kini kita masih sering mendapat berita keracunan yang disebabkan oleh makanan dan minuman. Umumnya, akibat penggunaan pewarna tekstil untuk makanan. Sebagai orangtua, tentunya Mom & Dad makin khawatir dengan asupan makanan anak Mom. Apalagi, di usia sekolah anak sudah mulai suka menyantap jajanan.
Featured Story
Karena itu, orangtua harus piawai mengarahkan anak untuk memilih jajanan yang sehat, serta mengenali bahan kimia berbahaya yang bersembunyi di dalam jajanan tak sehat. Berikut ini di antaranya.
1. Formalin
Kandungan aldehida dalam formalin biasa digunakan sebagai cairan pelembut baju, pencuci piring, serta bahan perekat. Jika dikonsumsi, zat ini akan menyerang protein dalam tubuh manusia. Penggunaan formalin dosis tinggi dapat menyebabkan kanker, perubahan sel dan jaringan tubuh, serta merusak saraf.
Ciri makanan yang mengandung formalin
- Mi basah: bau sedikit menyengat.
- Tahu: bentuknya sangat bagus, kenyal, tak mudah hancur, dan aroma kedelainya tak tercium lagi.
- Ikan: warna putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua (bukan merah segar).
- Ikan asin: berwarna bersih cerah, tak berbau khas ikan, awet sampai lebih dari 1 bulan.
2. Boraks
Bahan ini seharusnya digunakan untuk solder, bahan pembersih, pengawet dan antiseptik kayu, serta pengusir kecoak. Sering mengonsumsi makanan berboraks menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, depresi, sianosis, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.
Ciri makanan yang mengandung boraks
Pada bakso misalnya, jika digigit teksturnya terasa lebih kenyal dan keras ketimbang bakso normal, warna tidak kecoklatan seperti bakso normal, melainkan cenderung putih, dapat memantul layaknya bola, dan tercium bau yang aneh.
3. Rhodamin B
Rhodamin B biasa digunakan sebagai pewarna tekstil, kertas, dan cat. Mengonsumsi makanan yang mengandung zat ini sangat berbahaya karena memicu kanker serta merusak ginjal dan hati.
Ciri makanan yang mengandung rhodamin B
Bahan kimia ini kerap ditemukan pada jajanan anak seperti es sirop atau cendol, minuman ringan seperti limun, serta kue, gorengan, kerupuk, dan saus sambal, dengan karakteristik:
- Kelihatan berwarna-warni cerah menarik.
- Ada sedikit rasa pahit, terutama pada sirop atau limun.
- Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.
- Baunya tidak alami sesuai makanannya.
4. Methanyl yellow
Zat pewarna sintesis kuning kecokelatan berbentuk padat maupun serbuk. Pewarna ini juga biasa digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Methanyl yellow sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata, dan tertelan. Akibatnya bisa iritasi pada saluran pernapasan, gangguan mata, dan bahaya kanker pada kandung serta saluran kemih.
Ciri makanan yang mengandung methanyl yellow
Mirip dengan rhodamin B, hanya saja makanan berwarna kuning menyolok dan cenderung berpendar.