Hidup di era digital seperti sekarang rasanya sangat sulit bagi Mom untuk tidak mengizinkan anak mengakses permainan di gadget. Namun, di satu sisi muncul kekhawatiran tentang dampak negatif yang ditimbulkan, salah satunya ketergantungan akan gadget.
Featured Story
Menurut Profesor Keyes dari Columbia University di New York, bermain video game merupakan salah satu bentuk rekreasi bagi anak-anak. Jika porsi memainkannya sesuai, manfaatnya pasti didapat. Terlebih saat ini sudah banyak permainan yang mengandung edukasi interaktif dibuat khusus untuk anak dan menggunakan karakter populer yang disukai anak.
Lalu, jika betul video game memiliki manfaat untuk tumbuh kembang anak, bagaimana seharusnya Mom & Dad memperlakukannya?
1. Pilih permainan yang sesuai
Unduh permainan atau aplikasi yang hanya bermanfaat bagi tumbuh kembang si Kecil. Antara lain jenis permainan digital yang dapat menstimulasi otaknya, seperti memahami kosa kata, mengenal warna, menyimak cerita, dan puzzle.Permainan tersebut tentu juga harus sesuai dengan kebutuhan perkembangan di tahap usianya.
2. Cermati konten dan batasan usia
Pastikan permainan yang hendak diakses anak tak mengandung unsur kekerasan atau konten dewasa. Permainan balapan berkecepatan tinggi dan menyakiti binatang sama sekali tidak mendidik, tapi justru membuat anak mudah terpengaruh pada unsur kekerasan. Dan, cermati pula batasan usia yang tercantum dalam penjelasan permainan.
3. Bermainlah bersamanya
Umumnya anak kerap menemukan berbagai hal yang membingungkan, kemudian mereka pasti segera bertanya. Karena itu, peran aktif Mom & Dad dalam menemaninya bermain video game sangat penting untuk membantunya menemukan arahan atau jawaban yang ia butuhkan. Saat bermain, sebaiknya dampingi ia layaknya sedang membacakan cerita atau dongeng kepadanya. Selain lebih interaktif, Mom & Dad juga mengetahui langsung bila ada konten yang menyimpang. Jadi, bonding didapat, keterampilannya pun meningkat.
4. Tentukan batasan waktu
Mengizinkannya bermain video game memang boleh, tapi tetap harus ada batasannya. Karena, selain membuatnya ketagihan, jika dimainkan berlebihan juga tak baik bagi kesehatan fisik dan psikisnya. Sebaiknya batasi tak lebih dari 2 jam sehari dan beri jeda istirahat setiap 20 – 30 menit. Selebihnya kenalkan dengan aktivitas nyata yang menunjang kemampuan motorik halus dan kasarnya, serta minatnya dalam bereksplorasi.
5. Kendalikan akses
Bila usia anak sudah 4 – 5 tahun, jangan remehkan kemampuannya dalam mengakses gadget. Setelah menentukan batasan waktu, Mom & Dad juga harus memastikan anak untuk tidak mengakses gadget di luar waktu yang telah disepakati. Sebaiknya simpan permainan itu di lemari terkunci, bukan di tempat yang mudah ia gapai.