Permainan tak hanya menghibur, tapi juga ampuh membantu anak Mom dalam berimajinasi, memecahkan masalah, dan mengoptimalkan perkembangan motoriknya. Namun agar semua manfaat itu terserap maksimal, sebaiknya bantu juga anak Mom untuk menikmati jenis permainan yang sesuai dengan usianya.
Featured Story
Anak tentu akan merasa bosan atau tak tertantang bila melakukan permainan yang monoton dan sudah sering dilakukan di rentang usia sebelumnya. Supaya lebih jelas, yuk, simak beberapa pilihan jenis permainan sesuai usia anak.
Usia Prasekolah (3-5 tahun)
Cara anak bermain:
Berkat kemampuan berbahasanya yang semakin meningkat, anak-anak di usia ini cenderung menyukai permainan fantasi seperti bermain peran. Peningkatan pada kemampuan motoriknya juga membuat mereka mampu melakukan berbagai aktivitas fisik. Mereka akan senang bila melakukan permainan dengan anak-anak seusianya. Tak hanya itu, mereka pun antusias untuk memahami konsep waktu dan hubungan antar obyek.
Cara-cara membantunya:
- Tipe permainan freeplay (tanpa gadget) sangat penting untuk membangun koneksi sistem saraf di otaknya. Mom & Dad perlu memberi kesempatan sebanyak-banyaknya bagi anak untuk bermain dengan teman sebayanya.
- Kemudian, stimulasi kemampuan kognitifnya melalui aktivitas kreatif. Misalnya dengan menciptakan figur dari clay, membuat scrapbook, bermain peran, dan segala aktivitas yang mendorong anak untuk berpikir eksploratif.
- Agar makin optimal, pilih sekolah yang menyeimbangkan antara bermain dengan kegiatan akademis.
Usia Sekolah (5 tahun ke atas)
Cara si kecil bermain:
Pada usia ini, anak semakin senang berteman, terutama kepada anak-anak lain yang memiliki kesamaan minat, baik terhadap tokoh idola, kartun favorit, hobi dan sebagainya. Dari sisi fisik, fungsi motorik dan seluruh otot pun makin berkembang. Karena itu, mereka juga kian suka dengan aktivitas fisik yang menantang.
Sementara, perkembangan koneksi sel-sel saraf otak sangat membantu mereka dalam menstimulasi berbagai pemahaman yang lebih kompleks. Misalnya tentang bagaimana dunia berlangsung, termasuk juga minatnya terhadap hiburan dan lelucon.
Cara-cara membantunya:
- Ajak ia terus bergerak. Karena selain bermanfaat bagi psikologisnya, aktif bergerak juga bermanfaat untuk menyeimbangkan kadar tekanan darah, kolesterol, dan insulin.
- Lalu, karena minatnya makin berkembang pesat, sebaiknya awasi keberadaan anak Mom di depan TV atau komputer. Terlalu lama di depan TV, misalnya, akan menghambat mereka bermain aktivitas fisik atau mempelajari bidang yang semestinya dipelajari pada tahap usianya.
- Hindari memberikan kegiatan yang terlalu padat. Agar manfaatnya lebih optimal, sebaiknya kenali minat anak dengan baik. Mana yang membuatnya antusias? Apakah itu aktivitas ekstrakurikuler pada bidang sosial (pramuka), olahraga (fustal, basket), atau lebih kepada aktivitas seni (musik, lukis).
- Luangkan waktu untuk mengajak anak refreshing, misalnya dengan liburan edukasi ke museum, taman bermain, mendaki bukit, atau sekadar bersantai di rumah bersamanya. Kegiatasn yang Mom lakukan bersamanya merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh tubuh dan otaknya.