Beberapa tahun belakangan ini, para orangtua makin resah dengan banyaknya kasus kekerasan seksual yang semakin merajalela. Mengunci anak di dalam rumah bukanlah solusi yang paling tepat, tapi persenjatai dirinya dengan informasi yang tepat, seperti berikut ini.
Featured Story
- Mengenalkan Anatomi Tubuh
Kenalkan anggota tubuh sedini mungkin, termasuk dengan penamaan yang tepat untuk alat kelamin. Ajarkan anak untuk memahami anatomi tubuhnya sendiri dan menyebut anggota tubuhnya dengan benar.
Tapi tidak perlu mengganti namanya karena dianggap sebagai kosa kata yang jorok, karena dapat menimbulkan salah paham. Misalnya, sebagian orangtua mengajarkan anaknya untuk menyebut penis dengan burung, akibatnya ia memperlakukan alat kelaminnya seperti burung yang dapat dimainkan olehnya dan siapa saja.
- Mengetahui Batasan
Sejak kecil, ajari anak untuk memahami bahwa tubuhnya adalah miliknya sendiri. Mom wajib memberitahukan batasan orang dewasa boleh melihat maupun menyentuh tubuh anak. Hal ini dapat melatih anak untuk lebih berhati-hati jika ada orang dewasa yang mencoba melanggar dan melecehkannya.
Selain itu, ajarkan juga batasan interaksi dengan orang lain. Tidak perlu memintanya akrab pada siapapun yang ditemui, misalnya tidak semua orang boleh memeluk, mencium, membantunya mandi, atau membersihkan bagian intimnya. Mulai pelajaran ini sejak dini, yaitu sejak potty training pertamanya.
- Tepat Katakan Tidak
Mayoritas kasus pelecehan pada anak didasari oleh paksaan dan bukan kekerasan fisik. Jika selama ini, biasanya orangtua menekankan pada anak untuk mengikuti perintah, ajarkan bahwa mereka juga punya hak untuk menolak dan berkata tidak.
Saat berdiskusi dengan anak, jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami jika mereka bisa mengatakan tidak pada siapa saja yang ingin mencium mulut, menyentuh organ intim atau bagian tubuh lain yang biasanya tertutup pakaian. Beritahukan juga untuk mempercayai insting dan jika sesuatu terasa aneh, katakan tidak dengan jelas dan tegas.
- Berani Berbicara
Seringkali korban pelecehan tidak melapor karena diancam agar tidak berbicara pada orangtuanya. Biasakan sejak dini agar anak tahu hal-hal yang bisa dirahasiakan dan mana yang harus disampaikan, terutama kejadian yang membuatnya takut, terancam, maupun tidak nyaman. Pastikan anak dapat curhat kapan saja dan mengenai apapun. Sisihkan waktu dan selalu ingatkan anak bahwa tidak apa-apa untuk berbicara jujur dan bertanya pada Mom dan pasangan.
Jaga keamanan anak dari orang-orang tak bertanggungjawab dan ajarkan pada anak cara-cara untuk mencegah hal tersebut terjadi pada dirinya.