Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Ketika Anak Lebih Dekat dengan Teman

Mom, menciptakan komunikasi dalam keluarga amatlah penting. Bukan hanya untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak, tapi juga untuk memperkuat ikatan batin antara orangtua dengan anak-anaknya. Jika Mom dan Dad melihat anak lebih dekat dengan teman-temannya, mungkin ini waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kembali pada anak.

Featured Story

Hal Yang Mungkin Terjadi Saat Teman Anak Bermain Ke Rumah

Menjaga Komunikasi

Usia 6-12 atau usia sekolah merupakan masa anak-anak sedang asyik-asyiknya berteman. Bahkan di usia ini beberapa anak mulai memerankan dirinya sebagai bagian dari sebuah kelompok di sekolahnya. Misalnya kelompok anak Pramuka, kelompok anak paduan suara, kelompok cerdas cermat Matematika, dan lain sebagainya. Ini membuat anak lebih senang bergaul dengan teman-temannya karena merasa punya passion yang sama.

Hal ini tentu tidak bisa dihindarkan dan Mom harus memahaminya. Di satu sisi, Mom tidak ingin anak Mom jadi anak yang selalu menempel pada orangtuanya, namun di sisi lain juga tidak ingin ada perubahan hubungan. Untuk itu, ada beberapa cara untuk menjaga hubungan komunikasi tetap terjalin baik dengan anak: 

- Terbuka untuk berdiskusi jika ada perbedaan pendapat, sehingga anak berani mengemukakan pendapat di hadapan Mom dan Dad dengan cara yang santun. Ini membuatnya lebih percaya diri. 

- Sebaiknya Mom dan Dad aktif menyelami dunia komunikasi anak yang semakin kompleks. Misalnya menggunakan istilah-istilah yang sering dipergunakan sehari-hari bersama teman-temannya, sehingga lebih mudah menjalin komunikasi dengannya.

- Ada baiknya mengurangi screen time alias penggunaan gadget karena kebiasaan ini mendukung sikap pasif anak dan mengganggu jalinan komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Sebaiknya ada kesepakatan untuk batasan waktu penggunaan gadget ini.  

- Kenali karakter anak dan lakukan pendekatan yang paling sesuai karena setiap anak memiliki cara berkomunikasi yang berbeda.

- Ketika anak sedang mendapat masalah, jangan memaksanya membuka diri. Mom bisa memancingnya dengan obrolan seakan-akan ada orang ketiga yang sedang mengalami masalah tersebut.

- Hindari memotong pembicaraan anak, biarkan ia berbicara sampai selesai, baru setelah itu Mom menanggapinya. Ini akan membuat anak merasa pendapatnya berarti.

Komunikasi One on One

Mom dan Dad juga dapat memanfaatkan kesempatan untuk membangun hubungan sehat dengan anak melalui komunikasi one on one. Komunikasi ini dilakukan orangtua dengan satu anak:  

- Pilih waktu yang tepat, yaitu saat Mom dan anak dalam suasana santai. Misalnya setelah makan malam atau saat Mom berdua jalan-jalan. 

- Hargai keinginan anak, termasuk jika anak sedang tidak mau bicara. 

- Bicara dengan intonasi normal (tidak tinggi atau bernada menegur) dan jelas serta menggunakan kata-kata yang sesusai usia anak. 

- Untuk mencairkan suasana, siapkan sebuah cerita lucu sehingga anak merasa santai. 

- Selalu memakai kata-kata positif untuk saat menanggapi cerita anak atau menceritakan sesuatu. Misalnya, “Mom yakin kamu bisa,” sehingga anak pun dapat menanggapinya dengan lebih positif 

- Untuk memaksimalkan obrolan, tanyakan sesuatu yang membuatnya akan menanggapi dengan penjelasan, bukan sekadar jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’. 

- Bila akan membicarakan satu hal yang sudah disepakati, jauhkan gadget atau hal lain yang bisa mengalihkan perhatian. 

Komunikasi efektif yang terjalin dengan anak akan membuat anak lebih membuka diri. Kondisi ini tentunya juga akan mendekatkan hubungannya dengan Mom dan Dad. 

Susi Erna Wati
Setuju
Vonny Kurniati
makasih artikelnya^^
Explore More

Bolehkan Anak Laki Menangis?

Article- 21 Dec 2016

Memilih Obat Bebas Untuk Anak

Article- 24 Mar 2015

Jika Anak Sakit Saat Liburan

Article- 08 Jun 2015