Sudah sewajarnya setiap manusia mempunyai rasa takut terhadap sesuatu perubahan baru dalam hidupnya. Apalagi sebuah perubahan yang di alami oleh anak umur 4 tahun ketika mereka melepas zona nyaman bernama rumah dan ibu dan berganti menjadi sekolah dan guru.
Dan ketika si kecil usia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar atau ketika dia berumur 12 tahun dan mulai masuk sekolah menengah pertama, semua perasaan takut, gugup serta cemas meliputi dirinya. Namun ada juga anak yang merasa baik-baik saja dan sangat tidak sabar menghadapi sekolah baru.
Bagi anak yang mempunyai karakter yang mudah beradaptasi, memasuki sekolah baru tentu tidak jadi masalah. Namun bagi anak yang kurang cepat dalam adaptasi, hal ini menjadi tugas mom untuk bisa menenangkan rasa ketidaknyamanan si kecil. Untuk si kecil yang memasuki sekolah dasar (SD), coba mom jelaskan perbedaan yang ada ketika si kecil di SD dengan di Taman kanak-kanak (TK). Seperti area sekolah yang lebih besar, jumlah murid yang lebih banyak, terdapat kakak kelas yang umurnya di atas dia, pelajaran sekolah yang lebih serius.
Bagi si kecil yang lulus SD dan memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP), mom bisa mengajak diskusi tentang kenapa memilih sekolah tersebut dan bersiap untuk menghadapi fakta bahwa kadang harapan serta kenyataan sering berbeda. Seringnya seorang anak memilih sekolah karena faktor pertemanan. Namun hal ini juga harus di jelaskan, jika di sekolah nanti si teman menemukan teman lain yang lebih dia pilih, si kecil harus siap untuk membuka diri dan berteman dengan yang lain. Di umur 12 tahun, anak mulai memasuki fase remaja dan krisis kepribadian. Banyak hal yang mulai kompleks harus mom cari tahu. Karena biasanya dia cenderung tertutup kepada ibunya mengenai masalah – masalah yang sedang dia hadapi. Seperti ketika mulai menghadapi Masa Orientasi Siswa (MOS), terkadang ada perilaku dari kakak kelas yang kurang sopan atau ada kakak kelas yang naksir kepada si kecil dan dia di intimidasi oleh kakak kelas yang lain, atau dia gugup menghadapi MOS dikarenakan banyak cerita yang beredar seputar MOS? Coba saja ajak diskusi dia dan dampingi dia dalam menemukan solusi untuk permasalahannya.
Setiap perubahan pasti memberikan dampak, namun bagaimana sikap mom dan sikap si kecil mengahadapi perubahan tersebut yang membawa mom dan si kecil ke level hubungan yang lebih advance dalam hubungan ibu dan anak. Coba ceritakan pengalaman pribadi mom kepada si kecil ketika SD dan SMP. Mungkin si kecil bisa menyerap sebuah nilai pelajaran dan belajar dari pengalaman hidup mom. Dan dia pun akan berpikir, bahwa semua rintangan dalam hidup bisa terlewati dan ada solusinya. Selamat mendampingi si kecil mom.