Di setiap rentang usianya, kemampuan berpikir anak-anak akan berkembang. Jika terstimulasi dengan baik, kemampuan intelektualnya akan mengalami lompatan besar. Anak menjadi semakin mampu berpikir/logis, sehingga dapat menalar dan mengorganisir pikirannya untuk menghadapi segala tantangan yang ada.
Featured Story
Yuk, beri stimulasi dan latihan untuk membentuk mentalitas anak yang cerdas dalam menyelesaikan masalah secara mandiri.
- Melatih memahami perasaan dan pikiran orang lain
Ini dapat membuat anak Mom mampu menghargai perbedaan perasaan dan pikiran setiap orang. Edukasi mengenai nilai-nilai ini juga membantunya untuk memahami bahwa setiap tindakan yang dilakukan teman atau orang lain pasti punya tujuan tersendiri.
Jelaskan pada anak tentang etika bergaul, seperti bagaimana akibatnya jika mereka kerap tak mau berbagi, apalagi sampai bertengkar dan memukul.
Kemudian, jelaskan juga tentang pentingnya sikap saling memaafkan supaya kualitas hubungan pertemanan ataupun persaudaraan bisa terus berlangsung baik. - Melatih menemukan banyak alternatif solusi
Belajar berpikir kritis adalah salah satu dari kemampuan yang wajib dimiliki anak-anak untuk masa depan mereka. Ini mendorong anak untuk melihat semua pilihan yang ada.
Mom perlu mendorongnya untuk penasaran mencari informasi dalam menjawab rasa keingintahuannya yang besar. Dari situ, anak akan punya banyak pilihan yang menawarkan jawaban. Misalnya dengan bertanya kepada ayah dan kakak, atau mencari jawaban melalui buku.
Setelah itu, bimbing ia untuk menyimpulkan jawaban dan solusi yang tepat bagi pertanyaan atau masalah yang sedang dihadapinya. - Melatih memikirkan konsekuensi
Latihan ini akan mengajarkan anak untuk mampu membangun landasan berpikir yang matang. Mom dapat melatihnya dengan menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Misalnya, bila ia malas membersihkan mainan, rumah menjadi kurang nyaman. Jika ia membuang sampah sembarangan, ajak ia untuk berpikir bagaimana rasanya bila sampah itu diletakkan di atas tempat tidurnya. Atau, bila giginya sakit karena malas menggosok gigi, ia jadi tak bisa makan atau main bersama temannya. - Melatih mengatur perencanaan
Ini melatih anak untuk mengantisipasi hambatan yang akan ditemui. Latihan ini akan membuatnya mampu menuntaskan aktivitas secara efisien dan efektif. Dalam prosesnya anak akan berlatih memilah situasi, mempertimbangkan keberhasilan rencana sekaligus konsekuensinya. Mom dapat mengajarkannya melalui berbagai topik.
Misalnya, bila ia ingin membeli mainan baru, ajarkan ia untuk berlatih mengumpulkan uang. Rencanakan uang yang ia sisihkan perharinya, dan atur batasan waktu hingga seminggu atau sebulan lamanya. Jelaskan juga apa yang terjadi bila ia tak konsisten menjalankan rencananya.
Atau, bila tugas sekolahnya banyak, Mom dapat membantunya dengan memilah mana tugas yang lebih mudah hingga yang tersulit. Lalu minta ia mengerjakannya secara berurutan. Dan jangan lupa atur jeda istirahat agar pikirannya tetap fresh. Di lain kesempatan, minta anak Mom menyusun rencananya sendiri.