Siapa pun rasanya pernah mengalami kegagalan. Kecil maupun besar. Entah itu nilai rapor yang kurang bagus, atau kalah dalam turnamen futsal . Tapi jangan sampai memandang kegagalan anak sebagai aib atau musibah, ya, Mom. Yang terpenting adalah mencari tahu bagaimana itu dapat terjadi, untuk kemudian menjadi ‘tolakan’ agar mampu bangkit mencapai hasil yang lebih baik.
Featured Story
- Tuntutan bisa jadi penyebabnya
Ketika anak merasa gagal, itu saja sudah memberatkannya. Maka, hindari untuk menghakimi atas kesalahannya. Akan jauh lebih baik jika Mom melihat lebih dalam mengapa dirinya mengalami kegagalan dalam meraih prestasi.
Hal tersebut bisa jadi karena tuntutan guru atau Mom sendiri yang terlalu berat. Akibatnya, menimbulkan tekanan kepada anak Mom. Dalam keadaan seperti ini, anak tidak akan merasa bebas dalam mengeksplorasi dirinya dan tidak menikmati apa yang ia lakukan.
Tak mengapa sesekali anak Mom mengalami kegagalan. Beri pengertian kepadanya bahwa itu bukanlah sesuatu hal yang sangat buruk. Lagipula pembelajaran tidak selalu datang dari sesuatu yang benar, bukan? Sebab, dari kesalahan atau kegagalan ia akan belajar mengenai hal yang tak boleh ia lakukan. Bila perlu, Mom juga dapat membimbingnya agar tidak melakukan kegagalan serupa. Selain itu, sebaiknya Mom jangan terburu-buru melarang anak ketika apa yang ia kerjakan akan berpotensi berujung kepada kegagalan. Dengan tidak takut akan kegagalan, anak Mom juga jadi tidak ragu untuk bereksperimen. - Bangkitkan semangat melalui komunikasi hati ke hati
Kegagalan yang anak Mom alami bisa saja menjatuhkan motivasinya untuk jangka waktu yang lama, lho, kalau tidak mendapat perhatian dari Mom. Bicaralah kepada anak anak Mom hati ke hati. Tanyakan apa yang menjadi hambatannya dalam belajar. Ucapkan juga kata-kata yang suportif seperti “Kamu tetap hebat di mata Mom”, untuk membangkitkan motivasinya, sekaligus agar kepercayaan dirinya tidak terpuruk. Cara lainnya, Mom dapat mengajaknya berjalan-jalan terlebih dahulu untuk menghilangkan beban di pikirannya. Baru kemudian berbicara dari hati ke hati. Tampung apa yang menjadi keluhannya, dan rundingkan solusi yang tebaik baginya.