Stimulasi anak untuk mau belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui kelompok belajar. Kelompok belajar dapat memotivasi anak dalam belajar lebih baik lagi karena ia dapat bekerja sama dan belajar dari teman lainnya. Namun negatifnya, bisa-bisa anak malah cuma ngobrol atau bermain.
Featured Story
Nah, apa saja manfaat belajar bagi anak, dan bagaimana Mom menyiasati anak agar tidak hanya mengobrol ketika kelompok belajar? Simak, yuk. Aneka manfaat kelompok belajar
Sistem kelompok belajar di rumah bertujuan untuk bersama-sama saling meningkatkan pemahaman dan penguasaan anak terhadap materi pelajaran yang guru berikan di sekolah. Karena sifat kebersamaannya ini, mengandung aneka manfaat, seperti:
- Saling berbagi
Bersama teman-teman dekatnya, anak-anak akan merasa lebih nyaman dan percaya diri untuk saling bertanya bagian pelajaran yang kurang dimengerti. Mereka juga punya kesempatan bertukar pengetahuan, baik secara lisan maupun lewat bertukar catatan mengenai pelajaran di sekolah. - Memecah kebuntuan
Enaknya kelompok belajar tentunya jika ada soal yang terasa sulit dipecahkan, anak Mom akan dengan mudahnya bertanya kepada teman. Dengan begini ‘kebuntuan’ akan lebih cepat dipecahkan. - Melatih kerja sama
Anak Mom bersama temannya juga tanpa disadari akan berkenalan dengan konsep kerja sama untuk memecahkan persoalan. Bila dikerjakan secara bahu-membahu, persoalan yang berat akan lebih mudah diselesaikan. - Tak mudah bosan
Dengan belajar secara berkelompok, anak Mom dapat saling berinteraksi dengan temannya. Sehingga, kegiatan belajar menjadi terasa lebih menyenangkan dan anak tidak cepat bosan.
Belajar sendiri atau kelompok belajar?
Kelompok belajar dan belajar sendiri semestinya saling melengkapi. Saat belajar sendiri, anak Mom dapat lebih fokus karena tidak ada yang mengganggu di sekelilingnya. Ia pun berlatih untuk lebih mandiri dalam menyelesaikan persoalan.
Tapi bagaimana pun, pada kedua cara belajar tersebut Mom tetap harus melakukan pengawasan serta bimbingan, ya. saat belajar sendiri tentu ia butuh seseorang tempat bertanya kala kesulitan. Sementara ketika ia kelompok belajar, Mom harus jeli juga, apakah proses belajarnya efektif atau malah jadi ajang ngobrol dan bermain.
Ingatkan ia dan teman-teman belajarnya bahwa nanti mereka dapat bermain, namun setelah kegiatan belajar mereka selesai. Selain itu, Mom juga dapat membagi waktu kelompok belajar menjadi dua babak. kalau mereka tampak sudah mulai bosan atau lelah, beri mereka waktu istirahat sejenak seraya menyuguhkan camilan dan minuman ringan sebagai refreshment agar mereka dapat kembali fokus ke pelajaran. Di samping itu, mareka pun jadi betah dan semangat jika diajak kelompok belajar lagi!