Jauh sebelum anak bersentuhan dengan pendidikan formal, ia akan lebih dulu mendapatkan pendidikan dari dalam keluarga. Mom & Dad sebagai guru pertama dalam hidupnya. Mengapa seperti itu? Ini beberapa alasannya.
Featured Story
- Anak butuh role model
Dalam kesehariannya, anak memperhatikan hal-hal di lingkungan terdekatnya dan mengadopsinya menjadi kebiasaan. Akan sangat disayangkan bila anak mengadopsi perilaku buruk dari lingkungannya karena tidak ada yang membimbingnya.
Di sinilah peran Mom & Dad. Orang pertama yang akan anak jadikan role model adalah orangtuanya sendiri. Bahkan ketika ia semakin bertambah kedewasaannya, anak tak lepas menimba nilai-nilai hidup, life skill, dan berbagai prinsip hidup dari orangtuanya. - Si peniru ulung
Tingkah laku dan perbuatan Mom & Dad merupakan contoh paling dekat untuk anak Mom tiru. Contoh sederhana, jika Mom senang makan buah, anak Mom pasti juga suka. Sementara, kalau Dad suka membaca, anak juga bakal ikutan suka. Anak adalah peniru ulung, lho. Setiap hari ia akan melihat dan ikut melakukan apa yang orangtuanya lakukan.
Jadi, sebenarnya betapa ruginya jika Mom & Dad tidak memanfaatkan hal tersebut sebagai jalan untuk mendidik anak. ditambah lagi, setiap kejadian atau pengalaman baru yang anak dapatkan akan menunjang tumbuh kembang dan kecerdasannya. - Tempat menghabiskan waktu
Keluarga, dengan Mom & Dad di dalamnya, merupakan tempat terbanyak dan terlama bagi anak-anak menghabiskan waktu. Karena itu, saat dengan keluargalah ia paling banyak menerima pendidikan.
Lewat pendidikan di keluarga, anak belajar banyak hal, mulai dari berinteraksi dengan orang sekitar, berbicara, berperilaku, dan bersikap. Singkatnya, Mom & Dad adalah peletak dasar pendidikan bagi anak.
Ajak rutin belajar, yuk, agar jadi bagian dari keseharian
Nah, karena Mom & Dad menyandang status sebagai guru pertama, membawakan kegiatan belajar sekolah ke rumah juga merupakan keutamaan. Ajak anak Mom untuk mengulang kembali apa yang telah ia pelajari di sekolah, agar agar pemahamannya lebih matang dan tak mudah lupa.
Lakukan secara rutin antara pukul 18.30 – 20.30, misalnya, setiap hari selain Sabtu dan Minggu atau hari libur. Tentunya dengan suasana yang menyenangkan, ya, Mom. Waktu belajar ini juga dapat Mom & Dad gunakan untuk membimbing anak mengerjakan PR dari sekolahnya.
Dengan rutin belajar, anak akan membiasakan diri bahwa belajar adalah bagian dari kesehariannya. Selain itu, menciptakan waktu yang rutin untuk belajar juga dapat membuat anak Mom lebih disiplin dan bertanggung jawab.