Setiap anak memiliki kelebihan di bidang yang berbeda-beda. Karena itu, nilai akademis bukanlah satu-satunya ukuran yang bisa membuat anak mampu menghadapi masa depan. Perbedaan beragam kecerdasan ini dikenal sebagai kecerdasan majemuk (multiple inteligence).
Featured Story
Untuk mengetahui kecerdasan apa yang terdapat pada diri anak, Mom harus mengenal berbagai kemampuan yang menonjol maupun yang tidak pada dirinya.
Beragam cara dapat Mom lakukan untuk mengetahui sekaligus mengembangkan kecerdasan anak Mom, salah satunya melalui permainan. Mengapa? Karena bermain selalu memberikan suasana menyenangkan dan kegembiraan, serta merupakan rutinitas yang sangat dekat dengannya.
Yuk, cermati bagaimana anak Mom merespon berbagai permainan ini. Jika ia menyukainya, intip potensi dirinya.
- Berikanlah buku gambar dan perlengkapan untuk mewarnai, menggunting sambil menyusun gambar, ajak ia berdiskusi tentang suatu ruangan atau gambar dan ajak ia mengunjungi museum seni.
Potensi: seniman, animator, desainer grafis, sutradara, arsitek, fotografer, atau ahli mesin (kecerdasan visual-spasial).
- Minta anak Mom mengemukaan pendapatnya mengenai sebuah cerita, buat permainan tebak-tebakan tentang ciri-ciri burung, dan sebagainya.
Potensi: penulis, penyiar radio, pembawa acara, wartawan, pengacara, atau ahli di bidang pemasaran (kecerdasan linguistik).
- Ajak ia memainkan puzzle atau balok angka, mengunjungi museum ilmu pengetahuan, dan membacakan buku cerita anak bertema detektif.
Potensi: dokter, ekonom, ilmuwan (kecerdasan logika-matematik).
- Putar lagu kesukaannya lalu menarilah bersamanya. Bisa juga memberikan anak tali untuk bermain lompat tali.
Potensi: atlet, koreografer, ahli bedah, atau penari (kecerdasan gerak tubuh).
- Buat alat musik sederhana dari perabotan di rumah dan mainkan bersamanya. Bisa juga memintanya bercerita dengan nada yang ia inginkan.
Potensi: musisi, guru musik, atau komposer (kecerdasan musikal).
- Main dengan alat peraga seperti boneka, atau ajak bermain drama teater boneka.
Potensi: mediator, politisi, pekerja sosial, konselor, filsuf atau wiraswasta (kecerdasan interpersonal dan intrapersonal).
- Ajak ia menanam tanaman sederhana, melihat burung-burung lewat teropong, atau membacakan buku yang berkaitan dengan alam semesta.
Potensi: ahli konservasi alam atau ilmuwan (kecerdasan naturalis).
Jadi jangan selalu berpatokan pada nilai akademis dalam mengembangkan bakat anak ya, Mom. Selalu dukung anak Mom dan tumbuhkan rasa percaya dirinya.