Anak yang dibesarkan dengan ungkapan cinta kasih akan tumbuh menjadi anak yang juga mampu berempati pada lingkungannya. Rasa sayang pada anak bukan hanya perlu diungkapkan dengan kata-kata, tapi juga dengan sikap orangtua sehari-hari. Rasa cinta yang diekspresikan ini dapat menumbuhkan kelekatan (bonding) yang erat antara anak dengan orangtuanya sepanjang hidup.
Featured Story
Sentuhan fisik
Ternyata hal ini lebih besar kekuatannya dibandingkan kata-kata ‘cinta’. Sentuhan ini tidak hanya terbatas pada belaian, pelukan atau ciuman sayang, tapi juga bentuk lain yang menyatakan orangtua memberikan waktu dan perhatiannya hanya pada si Kecil. Misalnya bermain bersama, tepukan di punggung atau pelukan saat sebelum tidur.
Nyatakan perasaan
Agar anak paham ia memang dicintai, ungkapkan dengan kata-kata. Bukan hanya ungkapan ‘I love you’, tapi juga kata-kata positif lain seperti ‘Ayo, kamu bisa’, atau ‘Kamu memang hebat’ ketika anak berhasil melalui sebuah tantangan. Kata-kata ini selalu terngiang di telinganya ketika menghadapi kehidupan masa dewasanya nanti.
Memberikan waktu berkualitas
Ini memang sudah merupakan hak anak. Arti dari waktu berkualitas adalah meluangkan waktu khusus untuk anak. Bukan hanya duduk dan sibuk dengan aktivitas masing-masing, tapi saling berkomunikasi atau bermain bersama. Berikan perhatian seutuhnya (undivided attention) pada anak agar ia tahu betapa berarti keberadaannya bagi Anda.
Berikan hadiah kejutan
Memberi hadiah saat ia berulang tahun atau naik kelas mungkin sudah biasa, namun Mom bisa sesekali, tanpa harus ada alasan, memberinya sebuah kejutan. Bisa berupa hadiah-hadiah kecil, atau tiket menonton bola atau apapun yang ia sukai. Ini untuk menunjukkan bahwa Mom selalu memikirkannya dan tahu apa yang begitu ia inginkan.
Membantu melakukan berbagai aktivitas
Anak yang sedang belajar tentunya sering mengalami berbagai kesulitan. Misalnya saat belajar naik sepeda atau mengerjakan PR Matematika. Dengan meluangkan waktu khusus untuk mengajarinya, anak tahu bahwa kesuksesannya juga merupakan dorongan dari orangtuanya.
Gunakan ‘bahasa’ yang tepat
Baik intonasi, bahasa tubuh maupun ekspresi yang Mom tunjukkan harus tepat. Jangan sampai si Kecil merasa ketakutan ketika Mom menegurnya saat membuat kesalahan, bahkan menarik diri karena hatinya terluka.