Disiplin adalah salah satu tugas yang perlu ditunaikan oleh Mom and Dad kepada anak-anak. Disiplin berkaitan dengan upaya mengenalkan anak pada aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan, juga membiasakan hidup lebih teratur. Untuk itu, pengajaran disiplin memang harus dimulai sejak usia dini, tentu disesuaikan dengan tingkatan usia.
Featured Story
Lalu, kapan sebaiknya memulai menerapkan disiplin pada anak Mom? Jawabannya adalah sedini mungkin. Bahkan semenjak bayi, disiplin sudah bisa diterapkan oleh Mom and Dad. Misalnya, menidurkan bayi di boksnya sendiri. Kebiasaan seperti itu, tanpa disadari sudah mengajarkan anak Mom untuk mandiri dan disiplin.
Hal-hal tertentu yang perlu diketahui orangtua dalam menerapkan disiplin secara psikologis:
1. Komitmen Mom and Dad terhadap disiplin yang akan diterapkan.
Orangtua harus benar-benar menerapkan konsekuensi yang disepakati saat anak tidak disiplin.
2. Buatlah target atau harapan yang realistis pada anak.
Jangan menerapkan disiplin di luar kemampuan anak Mom. Misalnya, menyuruh membersihkan tempat tidur pada anak umur 2 tahun.
3. Berikan reward sesuai dengan perilaku yang diharapkan
Reward tidak selalu dalam bentuk barang, tetapi juga bisa berbentuk aktivitas yang menyenangkan, ucapan dukungan, pelukan dan sebagainya.
4. Gunakan kalimat-kalimat sederhana dan penjelasan yang konkrit.
Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara Mom and Dad, juga anak.
5. Penetapan aturan yang konsisten antara Mom and Dad sangatlah penting, agar anak tidak menjadi bingung mengenai aturan mana yang dapat diikuti atau mencoba untuk mencari celah yang dapat dilanggar.
6. Gunakan kalimat positif dalam memberikan arahan mengenai perilaku yang diharapkan. Misalnya, lebih baik mengatakan, “Buang sampah di tempat sampah, ya.” daripada, ”Jangan buang sampah di situ.”
Penerapan disiplin yang konsisten disertai contoh tentu akan membantu anak untuk memahami dengan baik perilaku apa yang diinginkan serta respek pada Mom and Dad. Sebaliknya, inkonsistensi aturan dan tanpa teladan akan membuat anak bingung dan hidup dengan aturannya sendiri.