Mom, bermain merupakan hal yang tak dapat dilepaskan dari proses tumbuh kembang anak. Lewat proses bermain, anak akan belajar banyak hal, mulai dari hal yang berkaitan dengan fisik, sosial, moral hingga intelektualnya. Tanpa disadari, sering orangtua mengambil cara termudah dengan memberikan gadget pada anak sebagai alat bermainnya. Padahal ada banyak jenis permainan yang dapat dimainkan di rumah, dengan pengawasan orangtua tentunya.
Featured Story
Berikut permainan yang cocok untuk anak sesuai dengan tahapan usianya:
Bayi (0-2 tahun)
Pilihlah mainan yang merangsang kemampuan penglihatan dan pendengarannya. Mainan yang berwarna-warni terang dan berbunyi menarik akan merangsang perkembangan sel-sel otak anak. Ajak juga ia bermain di lantai bersama untuk melakukan berbagai aktivitas fisik yang disukainya, misalnya berguling-guling atau merangkak.
Batita (usia 2-3 tahun)
Imajinasi anak di usia ini sedang tumbuh pesat. Beri ia kertas dengan alat menggambar kesukaannya dan biarkan ia berkarya. Anak usia ini juga sudah bisa diajak role-playing, bermain peran, dengan cerita apapun sesuai imajinasinya. Gunakan alat apa saja yang bisa ditemukan di rumah, misalnya selimut miliknya dipakai sebagai jubah raja, atau penggaris kakak sebagai tongkat peri.
Balita (usia 3-5 tahun)
Menjelang usia sekolah, anak perlu semakin dilatih kemampuan motorik halusnya. Ia bisa diajak meronce, membuat berbagai bentuk menggunakan plastisin, melipat kertas (origami sederhana), menempel atau menghias kertas dengan biji-bijian, bisa juga menciptakan ‘musik’ dari benda-benda yang ada di sekelilingnya.
Usia sekolah (5-8 tahun)
Kemampuan koginitif mereka sudah cukup berkembang untuk diajak melakukan permainan yang lebih rumit dari sebelumnya. Ada beberapa permainan konvensional yang hingga saat ini masih dipakai untuk mengasah kecerdasan si kecil. Permainan tersebut adalah board game dan card game.
Board game merupakan jenis permainan yang menggunakan papan atau alas. Dalam pola permainannya, board game biasanya dimainkan oleh lebih dari satu pemain. Beberapa permainan yang masuk dalam board game adalah ular tangga, monopoli, catur, dan othello. Sementara card game menggunakan kartu, misalnya kartu serial bergambar tokoh anak-anak, domino, remi, uno, atau yang lebih kompleks lagi, monopoli.
Yang perlu diperhatikan oleh Mom adalah selalu terlibat dengan permainan yang anak lakukan. Sehingga Mom dapat memberi contoh melakukan permainan dengan benar.