Featured Story
Kata sabar bukanlah sesuatu yang cocok untuk diasosiasikan dengan anak-anak. Bahkan, tak jarang kita melihat anak kecil yang tantrum karena keinginannya tidak dituruti saat itu juga. Hal itu dikarenakan anak-anak yang berusia masih sangat muda belum memahami konsep abstrak seperti waktu, dan mereka juga tak suka menunggu.
Namun Mom, bukan berarti Mom tidak bisa melatih anak untuk bersabar.Coba praktikkan tips ini untuk melatih kesabaran buah hati Mom:
1. Beri anak kesempatan untuk latihan menunggu
Tidak ada orang yang suka menunggu. Jangankan anak-anak yang mudah bosan, kita saja bisa merasa senewen jika menunggu terlalu lama. Agar anak bisa memahami konsep menunggu, Mom bisa memberinya kesempatan untuk berlatih.
Salah satu cara yang paling sering digunakan untuk membuat anak tenang saat menunggu adalah dengan mengalihkan perhatiannya. Kita sering melihat orang tua yang mengajak anaknya bernyanyi atau bermain tepuk tangan saat sedang mengantri.
Hanya terpaku pada cara mengalihkan perhatian sebenarnya bukan tindakan yang tepat. Fokus kita semestinya adalah bagaimana menanamkan konsep menunggu pada anak. Pada rentang waktu menunggu itulah anak diberi kesempatan melakukan kegiatan sebagai pengusir rasa bosan. Jadi, jika anak meminta Mom melakukan sesuatu, gunakan selalu kata, “Tunggu, ya.” Seiring waktu anak akan memahami maksud kata tersebut, dan akan belajar sendiri untuk mengalihkan perhatian sampai terpenuhi keinginannya.
2. Tunjukkan pada anak bahwa Mom percaya ia bisa mengontrol sikapnya
Tak jarang anak melakukan sesuatu yang akan membuat Mom kesal. Seperti menumpahkan minuman atau menjatuhkan makanan. Saat anak melakukan hal ini, alih-alih memarahinya, tunjukkan pada anak bagaimana cara merapikan dan membereskan kekacauan yang sudah ia buat.
Misalnya saat anak meletakkan buku sembarangan, ajarkan anak cara menyusun kembali buku-bukunya lalu biarkan ia melakukannya sendiri. Selalu tunjukkan sikap pada anak bahwa Mom percaya ia bisa bertanggung jawab walapun hasilnya masih jauh dari harapan Mom. Dengan demikian anak akan belajar untuk mengontrol sendiri perbuatan dan tingkah lakunya.
3. Berikan contoh dan selalu respons anak dengan sabar
Orangtua adalah role model utama bagi anak. Apapun yang Mom lakukan, akan ditiru oleh anak. Jadi, ketika Mom mengharapkan kesabaran dari anak, pastikan bahwa Mom juga bisa menunjukkan betapa sabarnya Mom. Cara paling mudah adalah dengan selalu merespons keinginan anak dengan sabar. Bahkan saat ia memotong pembicaraan Mom dengan pasangan atau mengganggu konsentrasi Mom saat fokus bekerja. Dengarkan permohonannya dengan seksama, kemudian minta ia menunggu dengan cara yang tenang. Pembawaan Mom yang tenang juga akan ditiru olehnya, lho, Mom!
Merespons anak dengan tenang juga akan mengajarkan anak bahwa Mom memiliki kegiatan lain yang harus dilakukan, di samping memerhatikannya. Dengan begitu, anak akan menjadi terbiasa untuk menunggu dan tidak memaksakan keinginannya supaya segera dipenuhi.